Karya Ulama Tersohor Nusantara Jadi Referensi Keislaman Dunia

DUTA TV MARTAPURA –  Rangkaian ziarah KH. Ma’ruf Amin salah satunya ke makam ulama Nusantara Syekh Muhammad Arsyad Albanjari atau Datu Kelampayan, menjadi ritual sunnat sekaligus mengingat sejarah ulama fenomenal berkaliber Internasional, serta menjadi referensi keilmuan masyarakat untuk memperdalam ilmu agama islam.

Karya fenomenal datu kelampayan yang hingga saat ini menjadi referensi pendidikan Islam adalah Kitab Sabilal Muhtadin yang menguraikan keilmuan fikih islam sebagai landasan syariat beragama dari Mazhab Imam Syafii.

Kitab Nasoihul Ibad karya Syekh Nawawi bin Umar Al-Jawi Al Bantani

Kedatangan KH Ma’ruf Amin hari ini juga menjadi pengingat sejarah leluhurnya, Syekh Nawawi Al-Bantani yang juga merupakan ulama besar Nusantara, dan sempat menjadi imam besar Masjidil Haram di zamannya.

Salah satu dari sekian banyak karangannya adalah kitab “Nashoihul Ibad” yang diartikan nasihat – nasihat bagi hamba – hamba Allah, juga menjadi rujukan keilmuan dalam bidang tasawuf atau akhlak dalam berkeseharian umat Islam.

Di kota serambi Mekkah Martapura, banyak dijual karya 2 ulama fenomenal Nusantara ini dan diajarkan di beberapa madrasah serta pondok pesantren tertua di Kalimantan, yakni Ponpes Darussalam.

KH Ma’ruf Amin berziarah di makam Syekh Muhammad Arsyad Albanjari, Jum’at (25/01)

Di sela ziarah ke makam Datu Kelampayan KH. Maruf Amin mengatakan,”Beliau adalah ulama fikih terkemuka sekelas Syekh Nawawi Al Bantani, dan mereka ini adalah perintis ulama yang berjasa bagi negeri ini,” ungkap Ma’ruf

Keilmuan Syekh Nawawi Al Bantani yang menguasai beragam keilmuan mulai syari’at, ma’rifat dan hakikat, berhasil mencetak banyak ulama Nusantara diantaranya pendiri Nahdlatul Ulama K.H. Hasyim Asyari, Jombang, pendiri Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

Karena kemasyhurannya, Syekh Nawawi al-Bantani kemudian dijuluki Sayyid Ulama al-Hijaz (Pemimpin Ulama Hijaz), al-Imam al-Muhaqqiq wa al-Fahhamah al-Mudaqqiq (Imam yang Mumpuni ilmunya), A’yan Ulama al-Qarn al-Rabiata Asyar li al-Hijrah (Tokoh Ulama Abad 14 Hijriyah), hingga Imam Ulama al-Haramain, (Imam ‘Ulama Dua Kota Suci).

 

Tim Liputan

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *