Karantina Panjang dan Stock Kosong, Picu Mereoketnya Harga Sapi

BANJARMASIN, DUTA TV – Harga sapi untuk hewan kurban pada tahun ini mengalami kenaikan cukup signifikan, dibandingkan tahun lalu maupun beberapa bulan terakhir.
Saat ini harga sapi naik sekitar satu sampai dua juta rupiah lebih perekornya dibanding harga normal.

Harga sapi dengan berat 60 kg, kini dipatok pada kisaran 14 sampai 15 juta. Sedangkan untuk sapi dengan bobot 70 kilogram di harga Rp 16 juta sampai Rp 17 juta, dan sapi berat 100 kilogram yang biasa berkisar di angka Rp 18 juta, kini sudah menembus angka Rp 20 juta lebih.

Kenaikan terjadi menyusul kosongnya stock sapi seiring larangan pengiriman oleh pemerintah, dari daerah pemasok hewan ternak yang terpapar penyakit mulut dan kuku atau PMK.
Kondisi ditambah dengan pengetatan masa karantina hewan ternak kiriman yang memicu biaya tambahan untuk pakan, selama 14 hari penuh.

Salah satu penjual sapi, Irwan, mengaku saat ini stock sapi di tempatnya masih mengalami kekurangan untuk memenuhi permintaan, dimana permintaan untuk hewan kurban di tempanya naik lebih dari 50% lebih, meski, harga sapi kurban naik.

“Berkaitan dengan isu PMK ini kita bukanya terhambat tapi harus sesuai prosedur. Gejolak harga ada di proses ini karna harus ada karantina 14 hari jadi harga bergejolak karena ada biaya pakan,” tutur Irwan.

Sementara itu, Kalimantan Selatan sendiri saat ini hanya menerima sapi dari wilayah bebas PMK, seperti Bima , Kupang, Bali dan Sulawesi, serta untuk sementara waktu tidak menerima sapi dari Jawa Timur.

Reporter : Ade Yanuar

Helman

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *