Martapura, DUTA TV — Sejumlah warga pulau di RT 6 dan 7 yang berniat melintasi jembatan, dilarang salah satu warga karena dikhawatirkan jika jembatan semakin patah, diterjang sampah dan air banjir di Sungai Martapura.
Berdasarkan keterangan, pada pukul Sabtu pagi jembatan kayu ulin berusia 20 tahun itu akhirnya patah di sisi Desa Induk dan posisi lantai terangkat dari sisi sungai, bahkan sebagian lantainya lepas.
Sejak banjir tanggal 12 Januari, diketahui banyak sampah berupa potongan bamboo dan kayu yang sangkut, hingga terbentang sekitar 20 meter menutupi sungai. Kemudian Dinas PUPR mencoba melakukan pembersihan namun sampah dengan volume besar menghantam jembatan dan patah.
Warga sangat berharap, agar jembatan dapat diganti mengingat ada 140 kepala keluarga dan pelajar yang bersekolah di Desa Induk, memerluka keberadaan jembatan. Sementara ini? Proses penyebrangan diantisipasi dengan ketersediaan perahu sebagai transportasi alternative, selain jembatan gantung ke jl Ahmad Yani.
“Hasil kesepakatan akan dibongkar,” kata Zaini, Kepala Desa Pingaran Ilir
“Mohon segera diperbaiki,” ucap Fadli, Warga.
Untuk menghindari terjadinya korban jiwa, Dinas PUPR Banjar bakal membongkar Jembatan Bidadari yang biasanya juga menjadi primadona para pemancing .
Reporter : Tarida Sitompul