Hipmikindo Keluhkan Keterbatasan Modal ke Wakil Rakyat

Banjarmasin, DUTA TV Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia ( Hipmikindo ), mengeluhkan keterbatasan modal, ke Wakil Rakyat di Rumah Banjar. Keterbatasan modal itu berdampak pada sulitnya pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya.

Selain permodalan, mereka juga menginginkan adanya pelatihan terutama dalam hal pengemasan produk. Keinginan itu disampaikan para ibu-ibu anggota Hipmikindo kota Banjarmasin, disela Sosialisasi Perda tentang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang dilaksanakan Hj. Dewi Damayanti said, anggota Komisi I DPRD Kalsel.

Ibu-ibu berharap, pemerintah maksimal mendukung para pelaku usaha agar bisa kembali bangkit Pasca Pandemi. Sementara, Hj. Dewi dari Fraksi Golkar ini menyebut, Perda No. 11 tahun 2018 yang ia sosialisasikan, selaras dengan harapan mereka dalam hal pemberdayaan perempuan diberbagai sektor salah satunya UMKM.

“Selama ini kan kita masih belum ada kegiatan, cuman ini mulai bergerak untuk UMKM mudahan kedepan ada pelatihan dan lainnya, sehingga bisa membantu ekonomi permodalan paling utama, pelatihan juga terus kami sekarangkan sudah ada mendirikan rumah packing dan perlu permodalan,” kata Sri Sulastri ketua Hipmikindo kota Banjarmasin.

“Saat ini kita menginginkan mereka supaya bangkit, jadi Perda ini khusus untuk perempuan dan perlindungan anak seehingga mereka menjadi bertambah wawasannya untuk mengetahui harkat dan martabat perempuan. Pelan-pelan kita mengadakan komunikasi, tidak hanya Sosper, tapi kita mendengar keluhan mereka, semoga sebagai anggota DPRD kita bisa cari solusi dan motivasi agar tetap semangat bangkit dikeadaan ekonomi saat ini,” kata Dewi Damayanti Said.

Tak hanya bagi ibu-ibu anggota Hipmikindo, Perda ini diharapkan juga tersebar luas dan memotivasi para perempuan lainnya untuk terus berkarya sesuai kemampuan dan bidangnya. Sehingga pemulihan ekonomi di Banua bisa semakin cepat dengan adanya keterlibatan kaum perempuan.

Reporter : Evi Dwi Herliyanti