Heboh Efek Samping Langka, AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19

Jakarta, DUTA TV Perusahaan farmasi AstraZeneca menarik peredaran vaksin COVID-19 buatannya di seluruh dunia. Penarikan ini terjadi saat warga dunia menyoroti efek samping serius yang ditimbulkan vaksin tersebut.

Permohonan perusahaan untuk menarik vaksin tersebut dibuat pada tanggal 5 Maret dan mulai berlaku pada tanggal 7 Mei, menurut Telegraph, yang pertama kali melaporkan perkembangan terkait perusahaan tersebut.

“Dengan beragamnya varian vaksin COVID-19 yang telah dikembangkan, terdapat surplus vaksin-vaksin terbaru yang tersedia,” kata perusahaan itu, seraya menambahkan bahwa hal ini telah menyebabkan penurunan permintaan untuk Vaxzevria, yang tidak lagi diproduksi atau dipasok.

Diberitakan The Telegraph UK, seorang pria di Inggris menggugat AstraZeneca dalam class action karena adanya gejala parah yang dialami setelah vaksinasi. Keluarga dari penerima vaksin tersebut menyatakan bahwa efek samping vaksin AstraZeneca yang dia rasakan sangat parah.

Gugatan tersebut dipelopori oleh Jamie Scott, yang mengalami cedera otak permanen setelah menerima vaksin AstraZeneca pada April 2021.

Dalam dokumen yang diserahkan ke Pengadilan Tinggi Inggris, AstraZeneca mengakui bahwa vaksinnya “dalam kasus yang sangat jarang dapat menyebabkan TTS.”

Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Vito A Damay, SpJP(K), menjelaskan Trombosis dengan Sindrom Trombositopenia dapat dipicu oleh reaksi imun yang tak biasa saat sistem imun seseorang salah mengidentifikasi komponen tertentu dalam vaksin sebagai ancaman, dan tak sengaja menyerang trombosit dalam darah.

Kondisi ini dapat menyebabkan pembekuan darah abnormal dan penurunan jumlah trombosit. Lebih lanjut dia mengatakan TTS tak hanya terkait dengan vaksinasi. Kondisi ini juga bisa terjadi karena beberapa faktor lainnya, seperti autoimun atau kondisi perdarahan.(dtk)