Hasil Bawang Merah Berkurang Akibat Cuaca Panas

DUTA TV TAPIN – Kondisi cuaca panas yang cukup ekstrim di tahun 2019 berimbas pada hasil perkebunan bawang merah di kabupaten Tapin.

Tanaman bawang merah yang seyogyanya perlu pengairan yang cukup ini pun terpaksa harus menghasilkan produk yang kurang memuaskan, lantaran kurangnya proses pengaiaran di hampir setiap kebun yang ada.

Bahkan penurunan hasil panen pada tahun 2019 ini sendiri sangat signifikan, yakni dari 200 hektare lebih di tahun sebelumnya, kini para petani hanya mampu memanen seluas 54 hektare bawang merah.

“kita mulai tanam sekitar tanggal 20 bulan 9, dan mudah-mudahan kita panen tanggal 20 sekitar umur 2 bulan panen, ya yang kita tanam semuanya 2 hektare, perkiraannya nanti perhektare antara 6 sampai 7 ton, itu masih perkiraan”, ujar Margiman salah seorang petani bawang.

Margiman (kiri)

Sementara itu, saat proses panen hasil bawang merah di desa Suato Lama, kecamatan Salam Babaris, bupati Tapin Arifin Arpan mengakui hasil panen tahun ini kurang memuaskan.

“Bagus seperti biasa, cuma tahun ini kita tanam terlalu panas, sehingga memerlukan air yang cukup banyak, karena bawang ini disaat panas membutuhkan air juga, jadi hasilnya kurang memuaskan namun demikian ini masih cukup baik dan masih layak di konsumsi, kurang memuaskan tadi karena sedikit ada air, karena musim panas jadi masyarak sulit menyiramnya air, luasanya ini yang kita panen ini ada 54 hektare, dan kita selalu pertahankan bawang merah ini, karena disini ada peternak sapi, jadi limbah dari kotoran sapi itu bisa jadi pupuk bawang merah”, kata Arifin Arpan bupati kabupaten Tapin.

Arifin Arpan bupati kabupaten Tapin

Untuk mengantisipasi hal yang sama di kemudian hari, pemerintah kabupaten Tapin berencana akan membuat sumur bor yang nantinya dapat di jadikan alternatif pengairan bagi para petani di saat musim kemarau berikutnya.

 

Reporter : Muhammad Irfansyah

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *