Guru SD Ubah Barang Bekas Menjadi Wastafel Sensor Otomatis

DUTA TV HULU SUNGAI SELATAN – Pandemi COVID-19 mengharuskan sebagian orang untuk bisa berfikir kreatif dalam upaya memenuhi kebutuhan ekonomi.

Itu pula yang coba dilakukan Horman, salah satu Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Padang Batung Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Ditengah berbagai kendala, dirinya mampu menciptakan inovasi kreatif dari berbagai barang bekas yang disulapnya menjadi wadah tempat cuci tangan atau wastafel sensor otomatis.

Lelaki berusia 53 tahun ini mulai membuat produk wastafel sensor berawal dari sepinya pekerjaan sampingan yang digelutinya sebagai pengrajin sound system dikarenakan wabah COVID-19.

Dengan bermodalkan jirigen, paralon, hingga kap lampu bekas dan kayu triplek yang biasa digunakan untuk kotak sound system, dirinya mulai membuat wastafel yang memiliki nilai ekonomis.

“Pasalnya kita sebagai pengrajin atau pun membuat box spiker, sehubungan dengan adanya COVID ini terpaksa kita alih profesi, kebetulan dari teman ada inspirasi untuk minta buatkan wastafel yang pakai sensor, nah kemudian ini lah yang bisa kami kerjakan,” ucap Horman.

Tanpa disangka, bahkan hingga kini dari hasil inovasinya tersebut Horman mampu meraup keuntungan yang bisa menambah kebutuhan ekonominya.

“Sementara pemasaran belum menggunakan apa-apa cuma sekedar ada yang tahu datang ke rumah, ada juga yang lewat Facebook, kami posting jadi kalau lewat online-online belum lagi,”tambah Horman.

Wastafel sensor ini sendiri sudah berhasil di pasarkan ke beberapa wilayah, baik dalam maupun luar Kalimantan Selatan, dengan harga yang bervariasi sesuai produk wastafel yang ada.

Reporter : Muhammad Irfansyah

Helman

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *