Gilir 17 Kecamatan, Pemkab Banjar Evaluasi Program BAAS

Kabupaten Banjar, DUTA TV – Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Banjar, melakukan evaluasi program bapak bunda asuh stunting atau BAAS, bersama Sekda Banjar, Selasa pagi.

Sedikitnya 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Banjar, dievaluasi secara bergiliran dalam hal efektivitas pelaksanaan program BAAS di lapangan, sebagai salah satu upaya penurunan angka stunting.

Sasaran pertama, yakni 5 kecamatan meliputi Kecamatan Gambut, Kertak Hanyar, Tatah Makmur,  Aluh Aluh dan Sungai Tabuk. Dalam evaluasi ini, seluruh stakeholder yang menjadi bapak bunda asuh meliputi pihak Kodim, Polres Banjar, Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri, TP PKK dan lainnya, diajak untuk berembuk menentukan langkah agar penurunan stunting bisa tercapai sesuai target.

Sekda Banjar menyebut, peran bapak bunda asuh stunting ini sangat penting, dimana mereka merupakan donatur yang memberikan sumbangsih, dalam hal pemberian makan sehat kepada anak asuhnya di setiap kecamatan, yang dikelola oleh TP PKK dan Posyandu di masing-masing kecamatan setiap harinya. Dari 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten Banjar, hanya 3 kecamatan yang tidak terdata ada anak dibawah usia dua tahun beresiko stunting, dan tidak termasuk lokus intervensi penurunan stunting, yakni Kecamatan Paramasan, Cintapuri dan Telaga Bauntung.

“Pada saat ini kita melangsungkan evaluasi atas keberadaan program yang dilaksanakan oleh Pemkab Banjar dalam upaya untuk menerankan prevalensi stunting di Kabupaten Banjar melalui keiatang bapak bunda asuh anak stunting di Kabupaten Banjar jadi ada 5 kecamatan yang menjadi fokus kegiatan untuk intervensi penurunan angka stunting dengan keberadaan bapak bunda asuh anak stunting di Kabupaten Banjar di lima kecamatan tersebut ditetapkan anak-anak yang terindikasi mengalami stunting melalui pembinaan dan penanganan yang dilakukan melibatkan kolaboratif di Desa tersebut yang dikoordinasikan ketua tim PKK di kecamatan untuk memanfaatkan dana yang dibantu harapannya dengan intervensi yang diberikan bisa menurunkan angka stunting melalui mereka ini bisa keluar atau tidak lagi sebagai anak stunting kita hari ini melaksanakan evaluasi atas efektifitas program tersebut sehingga benar-benar memenuhi harapan menurunkan prevalensi anak stunting di Kalsel guna dijadikan model untuk menangani anak-anak lain,” kata Mokhamad Hilman, Sekda Kabupaten Banjar.

Selain program BAAS, banyak kegiatan lain yang dilaksanakan Pemkab Banjar sebagai upaya menurunkan angka stunting, seperti lokakarya urun renbuk stunting dari tingkat kelurahan hingga desa, pendampingan terhadap keluarga beresiko stunting dan pendampingan kepada para calon pengantin. Saat ini sendiri, Kabupaten Banjar termasuk daerah yang angka penurunan stuntingnya cukup drastic, dari angka 40,2% di tahun 2021, menjadi 26,4% di tahun 2022.

Reporter : Evi Dwi Herliyanti

Asiah

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *