Film ‘Tala, When Love Calls From Bottom of Borneo’ Langkah Promosi Wisata Tanah Laut 

Banjarmasin, Duta TV Satu lagi film lokal Kalimantan Selatan resmi dirilis. Film ‘Tala, When Love Calls From Bottom of Borneo’ diputar secara perdana di XXI Duta Mall Banjarmasin, Sabtu (16/9) sore.

Pemutaran film ini langsung dihadiri Bupati Tanah Laut, Sukamta bersama Sekretaris Daerah, Dahnial Kipli.

Seperti yang diketahui, ‘Tala, When Love Calls From Bottom of Borneo’ sendiri diproduksi untuk mempromosikan wisata setempat.

Bupati Sukamta menuturkan jika promosi film ini nantinya akan dilakukan dengan beberapa strategi, salah satunya dengan mengikuti festival film nasional yang mana pada Oktober nanti, film Tala akan terdaftar di deretan film Indonesia.

“Alhamdulillah film ini sudah selesai dan sudah kita launching, tentu sudah kita lakukan skenario untuk melakukan promosi diantaranya dengan mengikuti festival-festival, nanti di Oktober kita sudah terdaftar di film Indonesia, mudah mudahan ini menginspirasi kita semua” ucapnya.

Proses syuting film Tala ini diakui seluruhnya bertempat di Kabupaten Tanah Laut. Terlihat beberapa scene diambil di wisata kenamaan bak air terjun Bajuin, pantai Takisung, hingga danau ITB.

“Selain pariwisata juga tadi ditampilkan hasil kerajinan kita, kerajinan purun, ini bagian dari kita menampilkan ekonomi kreatif kita, ada juga andalan kita madu kelulut” imbuh Sukamta.

Selain Sukamta, Sekda Dahnial Kipli juga memberi apresiasi atas penayangan perdana film ‘Tala, When Love Calls From Bottom of Borneo’. Menurutnya, 80 persen pemeran dalam film itu diisi warga lokal, sisanya pemeran kenamaan yakni Michel Candrawinata, Amara Angelica, Bella Devita, serta Jamal Mirdad.

“Film ini untuk promosi wisata, tapi ada kita muat bertema asmara” ungkap Dahnial.

Salah satu pengunjung yang berhadir dalam premiere, Diana Rosianti mengaku cukup terpukau dengan peran dan alur cerita yang disajikan.

Bahkan menurutnya kendala bahasa yang mana dalam film tersebut menggunakan bahasa campuran banjar dapat teratasi.

“Film ini memotret dan visualisasi keindahan alam di Kab. Tanah Laut yang merupakan promosi pariwisata. Plot skenario dibikin untuk bisa menggambarkan keindahan tersebut. Dengan komposisi pemain yang lebih banyak orang lokal, kendala bahasa teratasi, sehingga semua jadi lebih natural. Karena film ini lebih menguatkan aspek promosi pariwisata dan kearifan lokal, sehingga plot cerita hanya sebagai penguat untuk hal tersebut” katanya.

Dokumentasi digital yang ditampilkan film ini juga menurutnya patut diacungi jempol. Film ini dinilai mampu mengumpulkan pundi-pundi rupiah dan menambah pendapatan asli daerah.

“Kreatifitas daerah, dalam membungkus promosi pariwisata dalam sebuah film, yang menjadi aset daerah dan bahkan berpotensi mendapatkan keuntungan komersial patut diacungi jempol. Menjadi banyak keuntungan dari sisi dokumentasi digital sebagai aset dan peluang menambah PAD” tutup Diana.

Duta TV – Banjarmasin. Satu lagi film lokal Kalimantan Selatan resmi dirilis. Film ‘Tala, When Love Calls From Bottom of Borneo’ diputar secara perdana di XXI Duta Mall Banjarmasin, Sabtu (16/9) sore.

Pemutaran film ini langsung dihadiri Bupati Tanah Laut, Sukamta bersama Sekretaris Daerah, Dahnial Kipli.

Seperti yang diketahui, ‘Tala, When Love Calls From Bottom of Borneo’ sendiri diproduksi untuk mempromosikan wisata setempat.

Bupati Sukamta menuturkan jika promosi film ini nantinya akan dilakukan dengan beberapa strategi, salah satunya dengan mengikuti festival film nasional yang mana pada Oktober nanti, film Tala akan terdaftar di deretan film Indonesia.

“Alhamdulillah film ini sudah selesai dan sudah kita launching, tentu sudah kita lakukan skenario untuk melakukan promosi diantaranya dengan mengikuti festival-festival, nanti di Oktober kita sudah terdaftar di film Indonesia, mudah mudahan ini menginspirasi kita semua” ucapnya.

Proses syuting film Tala ini diakui seluruhnya bertempat di Kabupaten Tanah Laut. Terlihat beberapa scene diambil di wisata kenamaan bak air terjun Bajuin, pantai Takisung, hingga danau ITB.

“Selain pariwisata juga tadi ditampilkan hasil kerajinan kita, kerajinan purun, ini bagian dari kita menampilkan ekonomi kreatif kita, ada juga andalan kita madu kelulut” imbuh Sukamta.

Selain Sukamta, Sekda Dahnial Kipli juga memberi apresiasi atas penayangan perdana film ‘Tala, When Love Calls From Bottom of Borneo’. Menurutnya, 80 persen pemeran dalam film itu diisi warga lokal, sisanya pemeran kenamaan yakni Michel Candrawinata, Amara Angelica, Bella Devita, serta Jamal Mirdad.

“Film ini untuk promosi wisata, tapi ada kita muat bertema asmara” ungkap Dahnial.

Salah satu pengunjung yang berhadir dalam premiere, Diana Rosianti yang juga Direktur Bisnis PT Duta Televisi Indonesia mengaku cukup terpukau dengan peran dan alur cerita yang disajikan.

Bahkan menurutnya kendala bahasa yang mana dalam film tersebut menggunakan bahasa campuran banjar dapat teratasi.

“Film ini memotret dan visualisasi keindahan alam di Kab. Tanah Laut yang merupakan promosi pariwisata. Plot skenario dibikin untuk bisa menggambarkan keindahan tersebut. Dengan komposisi pemain yang lebih banyak orang lokal, kendala bahasa teratasi, sehingga semua jadi lebih natural. Karena film ini lebih menguatkan aspek promosi pariwisata dan kearifan lokal, sehingga plot cerita hanya sebagai penguat untuk hal tersebut” katanya.

Dokumentasi digital yang ditampilkan film ini juga menurutnya patut diacungi jempol. Film ini dinilai mampu mengumpulkan pundi-pundi rupiah dan menambah pendapatan asli daerah.

“Kreatifitas daerah, dalam membungkus promosi pariwisata dalam sebuah film, yang menjadi aset daerah dan bahkan berpotensi mendapatkan keuntungan komersial patut diacungi jempol. Menjadi banyak keuntungan dari sisi dokumentasi digital sebagai aset dan peluang menambah PAD” tutup Diana.

Reporter : Nina Megasari