Fenomena ‘Manusia Gerobak’ Kala Ramadhan

BANJARMASIN, DUTA TV – Kehadiran pengemis dengan modus membawa gerobak sebagai tempat tinggal atau biasa disebut ‘manusia gerobak’ menjadi warna tersendiri yang menghiasi setiap Ramadhan di kota Banjarmasin.

Kehadiran tuna wisma dan gelandangan pengemis ini menjadi fenomena tahunan, atau kerap bertambah berkali lipat untuk memanfaatkan semangat warga yang ingin berbagi.

Belakangan, kehadiran manusia gerobak berbenturan dengan hadirnya perda nomor 14 tahun 2015 tentang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

Kasatpol PP Banjarmasin Ahmad Muzaiyin menyebut jika upaya penanganan gepeng dan tuna wisma ini pun sudah dilakukan secara maksimal. Hanya saja kehadiran mereka dinilai kucing-kucingan dengan petugas yang melakukan giat.

“Sebenarnya upaya kita sudah maksimal, petugas kita juga selalu giat, tetapi kebiasaan mereka ini kucing-kucingan,” tuturnya.

Sementara, fenomena manusia gerobak di Banjarmasin selama ramadhan ini turut mendapat atensi wakil ketua DPRD kota Banjarmasin, Matnor Ali.

“Saya rasa mungkin bagus aja, tetapi harus dilakukan tidak berlebihan, kalau memberikan nilai manfaat kepada masyarakat kita dukung, jangan sampai mengganggu masyarakat, ini ibadah, khusus bulan Ramadhan,” ucap Matnor Ali.

Manusia gerobak dadakan inibiasa beropeperasi di sepanjang jalan utama yakni di Ahmad Yani atau pun jalan Brigjend Hasan Basri. Mereka acap kali meminta-minta dengan duduk di pinggir jalan menunggu pemberian sedekah dari masyarakat yang melintas.

 

Reporter : Nina Megasari

Helman

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *