Fasilitas Praktikum Ketinggalan Zaman, Komisi IV Sebut Pemicu Tingginya Pengangguran

Banjarmasin, Duta TVKomisi IV DPRD Kalimantan Selatan menyuarakan banyaknya alat praktikum di SMA, khususnya SMK, yang ketinggalan zaman. Hal ini disebut menjadi pemicu tingginya angka pengangguran di Kalimantan Selatan.

Berdasarkan catatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalimantan Selatan, angka pengangguran di Kalsel per Februari kemarin jumlahnya mencapai 85 ribu orang. Hal ini lantas menjadi perhatian Komisi IV, di mana seharusnya SMK menjadi lembaga di bawah Dinas Pendidikan yang mampu mencetak lulusan siap kerja.

Dalam harmonisasi Rencana Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan tahun 2024, Komisi IV meminta revitalisasi alat praktikum menjadi prioritas. Pasalnya, rata-rata alat praktikum di sekolah saat ini tidak terintegrasi dengan teknologi digital.

“Kami menemukan alat praktek siswa atau alat latihan siswa yang saat ini ada di SMA dan SMK hampir rata-rata ketinggalan zaman yang tidak digunakan lagi di dunia kerja. Sehingga mau tidak mau, agar supaya lulusan SMK kita dapat pekerjaan sesuai tujuannya, bisa betul-betul meningkat. Agar revitalisasi alat praktek siswa harus segera mungkin dilaksanakan, sehingga siswa SMK bisa diterima pekerjaan sesuai keahliannya. Lulus tetapi keahliannya sudah ketinggalan zaman,” ujar HM Lutfi Saifuddin, Ketua Komisi IV DPRD Kalsel.

“Ada beberapa yang memang tidak lagi dengan zaman yang maju ini, seperti mesin las, alat praktik kendaraan, sablon, tata busana, dan tata boga. Kalau memang tidak up-to-date lagi, kita ganti, karena 2020-2021, 2022 kita akam penuhi standar alat praktik SMK, sehingga mereka bisa mengikuti perkembangan zamannya,” kata Muhamadun, Kepala Dinas Pendidikan Kalsel.

Dalam harmonisasi Renja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan tahun 2024 ini, mencuat beberapa hal yang diharapkan menjadi perhatian Disdik, salah satunya terkait promosi keberadaan Museum Lambung Mangkurat.

Kunjungan museum diharapkan menjadi salah satu program pembelajaran di setiap SMA dan SMK sebagai penguatan informasi sejarah dan budaya Banua Kalimantan Selatan.

Reporter: Evi Dwi Herliyanti

Redaksi

Editor & Uploader

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *