Faktor Ekonomi Tingkatkan Angka Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
Banjarmasin, Duta TV — Kasus dugaan kekerasan terhadap perempuan dan anak hingga bulan Agustus 2023 ini di Kota Banjarmasin sudah tercatat sekitar 83 laporan. Banyaknya kasus kekerasan itu diakibatkan faktor internal, seperti perilaku pelaku kekerasan, dan paling banyak terjadi akibat faktor ekonomi di masyarakat.
Bahkan dari data yang didapat dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau DP3A, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, trendnya mengalami peningkatan. Untuk mengantisipasi bertambahnya kasus kekerasan tersebut, pihak dinas terus melakukan sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran dan meningkatkan pemahaman, baik di sekolah maupun keluarga.
“Kota Banjarmasin dari 2019 sampai 2023 Agustus, totalnya sebagai berikut: 2019 – 57 kasus, 2020 – 77 kasus, 2021 – 91 kasus, 2022 – 156 kasus, dan 2023 hingga Agustus – 83 kasus. Paling banyak anak-anak perempuan yang menjadi korban dengan total 181 perempuan. Kasus tersebut melibatkan peristiwa di rumah tangga dan di luar rumah. Penyebabnya berasal dari faktor internal dan eksternal, yakni perilaku dan faktor ekonomi. Upaya DP3A adalah menumbuhkan kesadaran dan meningkatkan pemahaman baik di sekolah maupun keluarga.” ujar M. Ramadhan, Kadinkes Kota Banjarmasin.
Untuk data kekerasan terhadap perempuan dan anak pada tahun 2019 sekitar 57 kasus, sedangkan pada tahun 2020 ada 77 kasus, tahun 2021 sekitar 91 kasus, dan yang paling banyak terjadi pada tahun 2022 kemarin dengan angka 156 kasus.
Reporter: Zein Pahlevi