
Kotabaru, DUTA TV – Antrean warga membeli elpiji tiga kilogram mengular di halaman Siring Laut Kotabaru. Pemandangan ini terlihat dalam kegiatan pasar murah yang diadakan Pemerintah Kabupaten Kotabaru dalam rangka menyambut Idulfitri, Rabu tadi.
Salah seorang warga, Noor Hayati, mengaku sudah datang sejak pukul enam pagi. Warga Desa Rampa ini pun harus mengantre hingga dua jam lebih demi mendapatkan satu tabung elpiji tiga kilogram seharga Rp28 ribu.
Namun, hal itu rela ia lakukan lantaran mahalnya harga jual elpiji tiga kilogram di pedagang eceran yang mencapai Rp55 ribu. Dengan selisih harga yang tinggi, ia bisa memanfaatkan sisa uangnya untuk membeli kebutuhan lain.
“Harga murah, supaya barang lain kawa tetukar, makanya tempulu ada pasar murah paksa antre.. 55 ribu di warung, ada pangkalan tapi lawas sebulan sekali.” Kata Noor Hayati, Warga.
Sementara itu, Asisten II Sekretariat Daerah Kabupaten Kotabaru, Murdianto, mengatakan pemerintah berupaya mengendalikan harga elpiji tiga kilogram melalui mekanisme subpangkalan. Namun, sampai sekarang pihaknya masih menunggu penerapan kebijakan tersebut.
“Kita masih menunggu bagaimana mekanisme memperlancar distribusi, tidak hanya melalui pangkalan tapi juga subpangkalan. Harga yang di luar pangkalan ini yang harus diawasi sehingga peredaran tidak terlalu besar dan harganya juga tidak terlalu tinggi.” Ucap Murdianto, Asisten II Setda Kotabaru.
Di sisi lain, Pemkab Kotabaru terus mengomunikasikan penambahan kuota elpiji tiga kilogram ke pemerintah pusat. Kuota yang diberikan saat ini dinilai masih jauh di bawah kebutuhan riil masyarakat, sehingga banyak yang tidak bisa mendapatkan elpiji tiga kilogram sesuai HET di pangkalan.
Reporter : Nazar Fitriah