Electronic Voting Jadi Solusi Kemajuan Demokrasi
DUTA TV BANJARMASIN – Pemilihan Umum serentak pertama di negeri ini dipastikan menjadi sejarah memilih pimpinan negeri dan para legislator yang duduk di beragam perwakilan.
Sebab banyak sumber daya dan energi hingga finansial ekstra dilibatkan guna mewujudkan tatanan negara yang berdaulat.
Selain itu, dalam suksesi menuju demokrasi yang matang, solusi elektronik voting atau pemilihan elektronik bisa menjadi alternatif dalam perkembangan kemajuan demokrasi.
Meski Indonesia dipastikan belum siap menerapkan e-voting, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Profesor Mujiburrahman mengatakan, solusi ini patut dicoba.
“Electronic voting itu harus menjadi agenda ke depan. Saya tidak tahu apakah 5 atau 10 tahun ke depan. Karena kita tidak bisa menghindari perkembangan elektronik ini. Dan kita tahu itu sangat efektif dan akurat,”ujar Mujiburrahman.
Dengan demikian masalah yagn terjadi selama proses Pemilu bisa diminimalisir, sehingga tidak terjadi sengketa setelah pesta demokrasi usai.
“Penting bagaimana pengamanannya, infrastrukturnya. Kalau itu bisa, saya kira sengketa Pemilu yang bisa diselesaikan karena otomatis menghasilkan suara yang cepat, rahasia bisa dijaga,”lanjutnya.
 Â
KPU akan buka posko kampus layani mahasiswa pindah memilih
Untuk mengakomodir para pemilih milenial khususnya di UIN Antasari, KPU berencana membuka posko pindah memilih, karena banyak mahasiswa yang berasal dari luar Banjarmasin.
“Kita akan koordinasi dengan pihak humas, ada rencana itu. Sementara di kampus UIN, kampus yagn lain mudah – mudahan menyusul,”demikian disampaikan Komisioner KPU Kota Banjarmasin, Gusti Makmur.
Dari sosialisasi yang gencar dilakukan KPU, penyelenggara menargetkan partisipasi pemilih pada 17 April 2019 dapat mencapai 75 persen lebih.
Â
Reporter : Fadli Rizki