Ekspor Batu Bara RI Anjlok 29 Persen
Jakarta, DUTA TV — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor batu bara anjlok 29,76 persen secara tahunan pada Januari 2024.
Artinya, nilai ekspor emas hitam itu turun dari US$3,43 miliar atau setara Rp53,57 triliun (asumsi kurs Rp15.620 per dolar AS) menjadi US$2,4 miliar atau sekitar Rp37,4 triliun.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan penurunan nilai ekspor ini disebabkan oleh penurunan volume dan harga komoditas tersebut.
“Volume turun 18,06 persen dan nilainya turun 19,68 persen. Di pasar global, ada penurunan tren harga batu bara,” katanya dalam konferensi pers, Kamis (15/2).
Penurunan nilai ekspor juga terjadi pada minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). Tercatat nilai ekspor komoditas tersebut mencapai US$1,73 miliar atau sekitar Rp27,02 triliun pada Januari 2024.
Angka ini turun 11,54 persen dibanding nilai ekspor pada Januari 2023 lalu yang mencapai US$1,96 miliar atau setara Rp30,61 triliun. Namun, ekspor CPO naik 18,89 persen dibanding nilai ekspor pada Desember 2023 lalu yang mencapai US$1,45 miliar atau setara Rp22,64 triliun.
Sementara itu, BPS mencatat neraca perdagangan RI surplus sebesar US$2,02 miliar pada Januari 2024.
Meski masih surplus, angkanya jauh lebih rendah dibandingkan Desember 2023 yang surplusnya mencapai US$3,29 miliar.(cnni)