BANJAR, DUTA TV – Jembatan di Desa Aranio, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, yang terbuat dari kayu dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua, menjadi perhatian yang memprihatinkan. Jembatan ini khawatir putus sewaktu-waktu jika terkena banjir.
Pasalnya, saat banjir beberapa waktu lalu, jembatan ini sudah dua kali harus diperbaiki oleh masyarakat secara swadaya karena putus. Hal itu tentu mengganggu aktivitas warga setempat, terlebih jembatan ini merupakan satu-satunya dan sangat vital bagi warga karena menghubungkan ke enam desa, termasuk menuju jalan tol yang sedang dibangun oleh pemerintah provinsi.
Warga menyampaikan permohonan perbaikan saat kunjungan Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel yang membidangi infrastruktur dan pembangunan. Warga ingin agar jembatan dibangun permanen dan bisa dilewati kendaraan roda empat.
“Harapan kita memang untuk jembatan ini bisa terealisasi secepatnya karena ini salah satu tulang punggung masyarakat di Desa Aranio,” tutur Agus PLT Kepala Desa Aranio.
“Hari ini kami berharap mudahan jembatan ini diperbaiki oleh Pemkab maupun Pemprov karena jalan ini sejak dibangun tahun 90-an tak pernah ada bantuan dari pemerintah,” ucap Gusti Abidinsyah Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel.
Desa ini sendiri didominasi oleh warga dengan mata pencaharian sebagai petani tambak. Hasil tambak yang diperjualbelikan selama ini terpaksa harus diangkut secara bertahap dengan kendaraan roda dua menuju jalan utama, karena kendaraan roda empat seperti pick-up tidak bisa mengakses jalan dan jembatan yang lebarnya hanya sekitar lima meter.
Tim Liputan