Jakarta, DUTA TV — Proyek Lumbung Pangan Nasional (food estate) di Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai berjalan. Rencananya pengelolaan lumbung pangan itu akan menggunakan teknologi canggih.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, saat ini lahan yang digarap seluas 3 ribu hektare (ha). Untuk bulan depan akan mulai digarap lagi lahan seluas 30 ribu ha di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau.
“30 ribu ha ini penggarapannya akan dilakukan bulan depan. Kurang lebih 40-an hari Insya Allah pengolahan lahan-nya sudah dan kemudian dilanjutkan dengan penanaman khusus food estate yang terkait dengan padi yang di Kalimantan Tengah,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (23/9/2020).
Syahrul melanjutkan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, lahan lumbung pangan harus mewujudkan korporasi petani dan pertanian. Oleh karena itu lahan tersebut tidak hanya ditanamkan padi tapi juga ada tanaman hortikultura seperti sayur-sayuran dan buahan-buahan. Ada juga perkebunan kelapa dan peternakan.
Untuk menciptakan beras berkualitas ekspor itu, pengelolaan lahan lumbung pangan ini akan menggunakan teknologi. Selain memberdayakan petani, pihaknya juga akan menggunakan drone dan internet of things (IoT).
“Mekanisasi, sistem penaburan benih, sistem penaburan pupuk, ada drone yang main. Selain manualnya juga jalan dan juga petani harus kita berdayakan. Tapi internet of things juga kita akan maintain di sana untuk mempercepat tanaman yang ada,” tuturnya.
Untuk lahan itu diharapkan minggu pertama bulan dengan Jokowi akan melakukan kick off penggarapan. Syahrul menambahkan pihaknya sudah mempersiapkan alat mesin pertanian seperti traktor yang jumlahnya sekitar 1.200 unit.(dtk)