DP3APMP2KB Banjarbaru Sarasehan Hasil Pemutakhiran Data Keluarga

Banjarbaru, DUTA TV — Grafik data penurunan angka keluarga beresiko stunting di kota Banjarbaru, di tahun 2021 sebesar 16.279. Secara bertahap grafik mengalami penurunan hingga tahun 2024 menjadi 5.154 pada semester satu tahun 2024. Bahkan dari pemutakhiran data, persentase beresiko stunting, turun 9,7% dari angka angka 22,1%  menjadi 12,4%.

Berdasarkan hasil pemutaakhiran data, dari lima kecamatan di kota Banjarbaru Kecamatan Cempaka yang terparah kemudian disusul Landasan Ulin, Liang Angang, Banjarbaru Selatan dan Banjarbaru Utara, dimana faktor lingkungan dan ekonomi menjadi penyebab tingginya angka keluarga potensi stunting.

Terungkap juga, peranan program keluarga berencana, dalam menekan angka stunting karena dengan jumlah keluarga yang dibatasi seperti dua anak cukup, mampu mengurangi potensi anak stunting, karena seiring dengan kemampua ekonomi keluarga.

Dari sebagian data itu pula, Dinas DP3APMP2KB Banjarbaru, akan disinkronkan dengan insanti lainnya, termasuk pemerintahan provinsi Kalsel dan pemerintah pusat, agar program pembangunan dan penurunan angka stunting di Kota Idaman bisa diturunkan lagi.

Penjabat Walikota Banjarbaru, Nurliani berharap Kepada Dinas DP3APMP2KB Banjarbaru dan instansi terkait lainnya, agar memanfaatkan hasil pemutakhiran pendataan keluarga bisa dioptimalkan sebaik baiknya, agar kota Banjarbaru semakin bagus dan terbaik di provinsi Kalsel dan nasional.

“Pemutakhiran pendataan keluarga sudah dilakukan, makanya untuk sinkronisasi,” Kata Erma Epiyana Hartati – Kadis DP3APMP2KB Banjarbaru.

Status Ibukota dan pemerintahan Ibukota, juga mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk kota Idaman dan menjadi yang tertinggi mencapai 3,2% dan dibarengi pertumbuhan ekonomi yang positif yakni 6,81%.

Reporter : Tarida Sitompul

Asiah

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *