Debat Publik di Tengah Pandemi Jadi Alternatif Pemilih Mantapkan Pilihan
Banjarmasin, DUTA TV — Provinsi Kalsel akan melaksanakan pemilihan kepala daerah di tingkat Provinsi dan 7 daerah Kabupaten lainnya, yang serentak dilaksanakan 9 Desember 2020 mendatang.
Dalam masa tahapan kampanye, para kandidat tengah dan sudah memasuki babak debat publik yang difasilitasi penyelenggara KPU.
Pemaparan visi misi yang menjadi gambaran kepemimpinan calon kepala daerah, tentu menjadi penting dan akan menjadi penilaian publik atau pemilih untuk memantapkan hak suaranya di 9 Desember mendatang.
Akademisi Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, Ani Cahyadi menilai dalam penyampaian diskusi program kepemimpinan dalam debat para kandidat tentu akan mempengaruhi pilihan pemilih, jika di proses pemilihan sebelumnya debat publik hanya akan mempengaruhi 2% namun ditengah pandemi saat ini tentu pengaruhnya akan lebih besar, lantaran warga lebih memanfaatkan fasilitias teknologi informasi siaran yang disiapkan KPU melalui lembaga penyiaran ataupun media sosial.
“Dalam konteks Kalsel dan pandemic menurut saya, debat jadi alternative simpati pemilih, dan masyarakat punya pengetahuan informasi baru yang disampaikan. Masyarakat bias melihat siapa yang dipilih. Kalo mengacu pilkada sebelumnya, dampak dari debat hanya sekitar 2%, itu dari berbagai lembaga survey. Tetapi dalam masa pandemic tentu jauh lebih tinggi karena jadi alternative warga. Serta generasi milenial, dalam debat cukup mendapat perhatian, terbukti banyak simpati pada youtube, itu berbeda dari sebelumnya,” kata Ani Cahyadi Pengamat Politik UIN Antasari.
Ani Cahyadi menambahkan, jelang hari tenang pada 6 hingga 8 Desember nanti, kandidat tentunya harus mengefektifkan sarana saluran media sosial dan lebih merambah ke kelompok atau group pada seluruh segmentasi pemilih.
Reporter : Fadli Rizki
