Candaannya Sakiti Warga Toraja, Pandji Didenda 96 Kerbau-Babi dan Uang Rp2 M

Jakarta, DUTA TV – Komika Pandji Pragiwaksono dijatuhi sanksi adat oleh lembaga adat Tongkonan Adat Sang Torayan (TAST) buntut candaannya mengenai adat Toraja.
Materi komedi Pandji yang dipersoalkan memuat pernyataan bahwa warga Toraja bisa jatuh miskin karena biaya besar untuk menggelar ritual pemakaman Rambu Solo.
Pandji juga menyebut jika keluarga tidak memiliki dana maka jenazah akan dibiarkan begitu saja di rumah. Ia menggambarkan kondisi tersebut sebagai hal yang menimbulkan kesan horor bagi tamu yang datang.
Sanksi adat yang diberikan berupa kerbau, babi, hingga uang tunai.
Ketua Umum TAST Benyamin Rante Allo mengatakan Pandji diberi sanksi material adat berdasarkan asas ‘lolo patuan atau mengorbankan kerbau dan babi. Totalnya masing-masing 48 ekor kerbau dan babi.
“Persembahan ini merupakan lambang pemulihan keseimbangan antara dunia manusia (lino tau) dan dunia arah (lino to mate),” ungkap Benyamin kepada wartawan, Jumat (7/11/25).
Selain itu, Pandji diwajibkan menanggung sanksi moral atau lolo tau sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan pemulihan kehormatan. Pandji diwajibkan membayar Rp 2 miliar.
“Uang tersebut akan digunakan untuk kegiatan adat, pendidikan budaya dan pemulihan simbol-simbol adat Toraja yang telah tercemar akibat pernyataan Pandji,” tegasnya.
Karenanya Pandji mesti segera datang untuk membicarakan sanksi adat tersebut.
Dia menyebut sanksi yang diberikan masih bisa dibahas asalkan ada niat baik dari Pandji.
Sementara itu, jika Pandji tidak ada niat baik untuk melakukan komunikasi buat membahas sanksi adat, ada sanksi yang lebih berat.
Nantinya akan diberikan sanksi adat berupa kutukan melalui tokoh adat.
Sementara itu, Panji telah menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Toraja atas materi komedi yang disampaikannya dalam pertunjukan Mesakke Bangsaku pada 2013 lalu terkait ritual pemakaman Rambu Solo.
Permintaan maaf ini disampaikan melalui sebuah unggahan di akun Instagram @pandji.pragiwaksono pada Selasa (4/11).
Dalam unggahan tersebut, ia mengaku telah berbicara dengan Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) yang menceritakan soal makna dan nilai-nilai budaya Toraja.
“Dari obrolan itu, saya menyadari bahwa joke yang saya buat memang ignorant, dan untuk itu saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Toraja yang tersinggung dan merasa dilukai,” ujar Pandji seperti dikutip MPN Indonesia dari keterangan unggahan pada Rabu (5/11).(net)





