Bukber FJPI Kalsel Diisi Diskusi Peningkatan Lompetensi Digitalisasi

Banjarmasin, DUTA TV — Forum Jurnalis Perempuan Indonesia atau FJPI Kalimantan Selatan menggelar buka puasa bersama, di salah satu rumah makan, Jum’at sore (5/04).

Buka puasa kali ini diikuti puluhan anggota FJPI yang kesemuanya berprofesi sebagai wartawan. Hanya saja, Bukber kali ini dikemas sedikit berbeda, karena diisi diskusi bersama bagaimana meningkatkan kompetensi terlebih di era digitalisasi.

Menggandeng Bank Kalsel dan consultan publik asal Jakarta Rofi Zardaida, diskusi ini turut membahas bagaimana di era digital sekarang ini cukup sering terjadi penipuan di segala bidang, termasuk di dunia perbankan.

Pembayaran digital menggunakan QRIS menjadi salah satu layanan digital yang saat ini tengah naik daun. Dialog ini turut memberikan beberapa tips bagi masyarakat agar aman saat bertransaksi, seperti pastikan nomor rekening dan nominal bayar sudah sesuaiz kemudian konfirmasi kepada merchant tranksaksinya sudah berhasil atau belum.

“Kami berharap kegiatan ini ditargetkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ancaman kejahatan digital,” kata Sunarti, Ketua FJPI Kalsel.

“Cek kembali QR code yang digunakan untuk pembayaran, pastikan QR code yang digunakan sudah benar baik rekening tujuan maupun nominal bayarnya,” ucap Triyadi Hermawan, Staf Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Kalsel.

Selain keamanan dalam bertransaksi digital, juga ada dialog terkait sosial engeneering atau yang lebih dikenal dengan soceng. di Kalimantan Selatan beberapa kasus terkait soceng ini pernah terjadi seperti penipuan jual beli online, modus barang murah di tahun 2023. Lalu, ada kasus penipuan arisan online di tahun 2022, terjadi investasi bodong tahun 2001 – 2022, transaksi fiktif tahun 2022, bukti transfer palsu di tahun 2022, loker palsu dan jual beli jabatan pada tahun 2022.

Soceng sendiri merupakan praktik manipulasi psikologis yang dilakukan oleh penyerang untuk memperoleh informasi sensitif atau mendapatkan akses ke sistem atau sumber daya yang seharusnya terbatas. Serangan ini seringkali menggunakan sosial dan psikologi manusia untuk mencapai tujuan mereka.

Reporter : Nina Megasari – Evi Dwi Herliyanti

Asiah

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *