Bipang Ambawang yang Urusannya Makin Panjang
Jakarta, DUTA TV — Pernyataan Presiden Joko Widodo mempromosikan makanan khas Kalimantan Barat, Bipang Ambawang, di tengah bulan Ramadhan, menuai kontroversi. Berbagai menyorot tim komunikasi presiden.
Perdebatan ini dimulai saat video Jokowi yang mempromosikan bipang Ambawang itu viral di media sosial. Potongan video Jokowi soal bipang Ambawang itu diunggah oleh akun Twitter @BossTemlen. Video itu telah di-retweet ribuan kali. Narasi pada caption video tersebut mempertanyakan mengapa Jokowi mempromosikan bipang Ambawang pada saat Lebaran.
Dalam khazanah kuliner Indonesia, bipang bisa berupa kue beras dan ada pula bipang babi panggang. Namun, narasi yang beredar di media sosial adalah bipang, babi panggang.
“Untuk Bapak/Ibu dan Saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, pempek Palembang, bipang Ambawang dari Kalimantan, dan lain-lainnya, tinggal pesan. Dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah,” ujar Jokowi melalui video yang diunggah di akun YouTube Kementerian Perdagangan pada 5 Mei 2021.
Berbagai pihak menyorot tim komunikasi hingga tim ‘dapur’ Jokowi.
Sekretaris Fraksi PPP, Achmad Baidowi (Awiek), menilai tim komunikasi lalai. Awiek menyebut blunder ini sudah terjadi kesekian kali.
“Tim di sekitar presiden lalai sehingga menyebabkan polemik yang tidak perlu. Ini kesekian kalinya blunder komunikasi publik. Padahal kalau mendengar pernyataan Presiden secara utuh dari awal bahwa yang dimaksudkan adalah makanan ringan ala Lebaran, seperti bipang/jipang. Tapi menjadi misleading ketika dibarengi kata Ambawang,” kata Awiek.
Ketua Fraksi NasDem Ahmad Ali, yang juga menyoroti tim komunikasi Jokowi atau pembuat naskah pidato saat itu. Ali meyakini Jokowi tidak mungkin mengatakan hal itu secara sengaja.
“Yang salah orang yang memberikan materi ke dia (Jokowi), jadi beliau cuma membaca doang narasi yang diberikan, karena nggak mungkinlah Pak Jokowi sengaja untuk mengatakan itu,” ujarnya.
Ali meminta tim komunikasi Jokowi meluruskan supaya tidak ada kesalahpahaman yang berkepanjangan. Meskipun, menurutnya, Jokowi berbicara itu dalam konteks mempromosikan makanan khas Nusantara di luar kaitan dengan momen Lebaran.(dtk)