Banjarbaru, DUTA TV — Belasan pekerja pabrik tahu di kawasan golf RT 13, RW III kelurahan Syamsudin Noor, terpaksa dirumahkan untuk sementara waktu, akibat dampak dari kenaikan harga kedelai.
Pengurangan pekerja pabrik tahu karena bahan baku kedelai dan biaya operasional pengolahan tahu sangat tinggi, tidak sebanding dengan harga jual produksi tahu.
Menurut pengrajin tahu, sejak melonjaknya harga kedelai saat ini mencapai Rp9.500,- perkilogram, padahal sebelumnya hanya pada kisaran Rp7.300,- perkilogram, dan saat ini masih terus mengalami kenaikan.
Selain itu pengrajin tahu juga dibebankan dengan biaya operasional pengolahan tahu yang cukup besar. Akibat harga kedelai impor yang terus merangkak naik, industri pengolah tahu di kawasan Golf Landasan Ulin, yang sebelumnya mempekerjakan 35 orang pekerja, saat ini terpaksa merumahkan 14 orang karyawannya.
“Biaya produksi sangat tinggi, jadi ada pengurangan 14 orang, pegawai sebelumnya ada 35 orang, sekarang 21-19 orang biar kami tetap bertahan. Harapan kedepan agar pemerintah lebih meninjau ulang untuk harga kedelai,” ungkap Anton, salah seorang pengrajin tahu.
Pengrajin tahu berharap kepada pemerintah untuk segera menangani gejolak kenaikan harga kedelai impor, agar industri pengolahan tahu bisa bertahan ditengah terpuruknya ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Reporter : Suhardadi