Bazar Tetap Digelar, Ratusan Pedagang Unjuk Rasa
Kotabaru, DUTA TV — Ratusan pedagang pasar kemakmuran dan Pasar Limbur Raya senin pagi melakukan unjuk rasa. Aksi ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap tindaklanjut atas rekomendasi hasil rapat dengar pendapat dengan DPRD Kotabaru terkait pelaksanaan bazar pada gebyar Ramadhan.
Massa mengawali penyampaian aspirasi ke kantor DPRD Kotabaru sebelum kemudian melanjutkan aksinya ke Kantor Bupati Kotabaru.
Para pedagang kembali menyuarakan penolakan terhadap kegiatan bazar yang menampilkan produk pabrikasi terutama pakaian dan alas kaki karena dinilai akan membuat pasar sepi.
Pada RDP yang digelar 20 Maret lalu dewan bersama pedagang telah sepakat untuk menolak penyelenggaran bazar yang dituangkan dalam rekomendasi pimpinan dewan dan ditujukan kepada Bupati.
Namun nyatanya bazar tetap dilaksanakan oleh pemerintah daerah walau dengan catatan akan dievaluasi dalam waktu sepuluh hari.
“Pemerintah tidak bisa menyejahterakan masyarakat kami di pasar, kami juga butuh biaya, di pasar itu jangankan ada kegiatan, tidak ada kegiatan pun sunyi,” kata Adi Sutomo, Pedagang.
Usai berorasi di depan kantor Bupati Kotabaru, perwakilan pedagang kemudian melakukan dialog dengan Sekretaris Daerah Kotabaru Said Akhmad. Pertemuan yang juga dihadiri ketua DPRD Kotabaru ini menyepakati untuk peserta bazar yang menjual pakaian dan alas kaki hanya diperbolehkan berjualan hingga tanggal 1 April.
“Kita membalas surat DPRD dan kita minta waktu 10 hari karena mereka juga harus menghargai keputusan pemerintah daerah, nah mulai tanggal 2 April tidak diperkenankan penjualan meliputi baju, celana, sepatu yang dari pabrikan, kalau UMKM boleh,” ucap Said Akhmad, Sekretaris Daerah Kotabaru
Sementara itu untuk kegiatan bazar yang menjual produk di luar pakaian dan alas kaki tetap akan dilanjutkan sampai dengan berakhirnya kegiatan gebyar Ramadhan.
Reporter : Nazat Fitriah