Asap Karhutla Bisa Tingkatkan Resiko Covid-19

DUTA TV – Asap kebakaran hutan dapat meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19. Karena itu para ahli menyarankan untuk melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap terjadi di Indonesia guna menghalau krisis ganda karena asap dan pandemi virus corona.
Asap kebakaran hutan dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun sehingga rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit.
“Pengaruh asap kebakaran terhadap imunitas tubuh bisa terjadi penurunan sistem pertahanan saluran napas karena lapisan pelindung di saluran napas akan rusak terkena asap sehingga memudahkan terjadinya infeksi,” kata dokter spesialis paru Erlang Samoedro kepada CNNIndonesia.com, Selasa (28/7).
Selain itu, Erlang menjelaskan sejumlah penyakit bisa muncul karena paparan dan menghirup asap, seperti penyakit pneumonia, jantung, diabetes, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), hingga kanker.
Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan paparan asap tersebut juga bisa menjadi komorbid atau penyakit penyerta yang memberatkan Covid-19. Selain itu risiko terinfeksi Covid-19 juga semakin meningkat, karena faktor imun berperan penting pada Covid-19.
“Orang yang tidak terpapar asap akan berkurang risiko terkena penyakit tersebut dibandingkan yang terpapar,” ucap Erlang.
Sementara dalam kesempatan berbeda, Penasihat Kesehatan Masyarakat Alam Sehat Lestari dokter gigi Monica R Nirmala menjelaskan, risiko yang bakal dihadapi masyarakat saat terpapar asap karhutla dan Covid-19 sekaligus bakal kian fatal.
“Artinya kalau masyarakat terpapar COVID-19 dan karhutla di saat yang bersamaan maka dampaknya bisa lebih parah terhadap kesehatan karena serangannya ganda,” kata Monica dalam keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com.
Monica mendesak pemerintah untuk dapat mencegah karhutla agar dampak kesehatan masyarakat bisa dikurangi. Menurut Monica, karhutla dapat membuat orang semakin sulit mengakses layanan kesehatan. Kebutuhan alat pelindung diri seperti masker medis untuk menyaring udara juga akan meningkat.(cnn)





