Arsitek Gelisah Garuda Istana Negara Ibu Kota Baru
Jakarta, DUTA TV — Gabungan lima ikatan arsitek memberikan masukan kepada pemerintah terkait rancangan ilustrasi ibu kota baru di Kalimantan Timur. Mereka mengaku desain burung Garuda sebagai ikon membuat gelisah.
Kelima asosiasi tersebut adalah Asosiasi Profesi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI), dan Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (IAP).
Sebelumnya, desain itu dipublikasikan oleh Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa lewat akun Instagramnya pada 18 Maret 2021 silam. Sayangnya, desain tersebut telah dihapus dari akun Instagram Suharso.
Mereka menilai bangunan istana negara yang berbentuk burung garuda bukan simbol yang mencirikan kemajuan peradaban bangsa Indonesia di era digital.
“Bangunan gedung istana negara seharusnya merefleksikan kemajuan peradaban/budaya, ekonomi dan komitmen pada tujuan pembangunan berkelanjutan negara Indonesia dalam partisipasinya di dunia global,” katanya lewat rilis, Selasa (30/3).
Lebih lanjut, gedung istana negara disebut seharusnya menjadi contoh bangunan yang secara teknis mencirikan prinsip pembangunan rendah karbon dan cerdas sejak perancangan, konstruksi hingga pemeliharaan gedungnya.
Kelima asosiasi itu menyebut metafora dalam dunia perancangan arsitektur era teknologi 4.0 merupakan pendekatan yang mulai ditinggalkan karena ketidakmampuan menjawab tantangan dan kebutuhan arsitektur saat ini dan di masa mendatang.
“Metafora harfiah yang direpresentasikan melalui gedung patung burung tersebut tidak mencerminkan upaya pemerintah dalam mengutamakan forest city atau kota yang berwawasan lingkungan,” jelasnya.
Selain itu, mereka juga meminta pemerintah agar pemerintah terbuka dalam proses perencanaan desain ibu kota dengan melibatkan masyarakat luas.
Apalagi, nantinya racangan tersebut akan menjadi representasi Indonesia dan menjadi dasar atas perkembangan peradaban Indonesia dalam kancah dunia.(cnni)