Apoteker : Kecubung Tanaman Untuk Asma Hingga Diabetes
Banjarmasin, DUTA TV — Tanaman kecubung beberapa waktu belakangan menjadi buah bibir dimana-mana, khususnya di Kalimantan Selatan.
Pasalnya, diduga akibat menkonsumsi buah tumbuhan tersebut, sedikitnya 39 warga kehilangan kesadaran hingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Sambang Lihum. Bahkan dua diantaranya meninggal dunia.
Lalu apa sajakah sebenarnya kandungan tumbuhan kecubung ?
Ketua Majelis Kode Etik Apoteker Indonesia, Candra Wijaya mengungkapkan, kecubung yang juga dikenal dengan nama lain datura atau jinsonweed, sejatinya merupakan spesies yang dibudidayakan untuk pengobatan dan tanaman hias.
Candra yang juga merupakan Kabid Pelayanan Medik dan Penunjang RSUD H. Abdul Aziz Marabahan ini membeberkan, dalam pengobatan modern kecubung digunakan untuk penyakit asma dan parkinson, meringankan pusing, hingga sebagai obat penenang.
Kandungan kecubung yang memiliki efek antibakteri, antijamur, analgesik, antipiretik, antikanker, antivirus, hepatoprotektif, hingga nefriprotektif dipercaya dapat mengobati diabetes, penyakit syaraf, serta penyakit kardiovaskular.
Namun, kecubung atau datura juga mengandung senyawa lain yang berbahaya jika dikonsumsi tanpa aturan, seperti atropine, skopolamin, hiosiamin, alkaloid, glikosida, yang dapat menyebabkan kerusakan syaraf, gangguan pernapasan, kerusakan organ internal, hingga kematian.
“Kecubung itu merupakan tumbuhan berbunga, menjuntai dan bermahkota. Kalau kita berbicara soal kecubung ini sudah lama dimanfaatkan sebagai obat. Ini digunakan secara turun temurun di beberapa negara, salah satunya di Amerika, dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional. Ini sifatnya halusinogen. Dan beberapa pengobatan modern, juga masih menggunakan spesies datura ini untuk asma dan Parkinson. Juga bisa untuk meringankan pusing sebagai antisipasi medik dan obat penenang untuk pasien skizofrenia. Buah kecubung memang ada duri – durinya. Kalau kita memakan kecubung ini salah satu dampaknya kerusakan saraf dan efek psikotropika, halusinasi, kebingungan dan gangguan keseimbangan,mulut kering, kesulitan kencing, ini sangat beracun. Kita harus menjaga agar tidak dikonsumsi. Kecubung ini daunnya bisa untuk asma, diremas-remas lalu diletakan di dahi. Tumbuhan kecubung ini akan berbahaya jika dikonsumsi 15 hingga 25 biji karena menyebabkan dosis yang fatal,”urainya.
Sementara dari kabar yang beredar, para korban yang terdampak disebut-sebut mengoplos kecubung dengan pil karnopen hingga menyebabkan halusinasi. Namun terkait ini, kepastiannya masih diselidiki pihak kepolisian.
Reporter : Nina Megasari