DUTA TV BANJARMASIN – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) kota Banjarmasin menggelar pertemuan dengan Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina Rabu (18/03) pagi.
Dalam pertemuan ini PHRI mengakui, penyebaran virus corona atau COVID-19 turut berimbas pada usaha perhotelan dalam satu bulan terakhir.
Ketua PHRI Banjarmasin, Budi Salim mengatakan, bahkan penurunan okupansi mencapai 40 persen. Karenanya pihaknya berharap adanya kebijakan pemerintah untuk penghapusan sementara pajak Pajak Pembangunan (PB1) Â sehingga industri pariwisata dan hotel tetap bisa bertahan.
“Sudah mulai turun dari bulan kemarin. Kita ambil survey sudah turun 35 sampai 40 persen dan terhitung mulai kemarin sejak diberlakukannya juga liburan anak – anak itu turun sampai ada yang single digit. Ini makanya kita berdiskusi dengan Bapak Walikota juga kita minta untuk dilakukan adanya kebijakan untuk penghapusan sementara pajak PB1 sehingga industri pariwisata dan hotel ini bisa tetap survive,â€ujar Budi.
Menanggapi pemaparan PHRI mengenai persoalan yang tengah dihadapi, Walikota Ibnu Sina mengatakan yang paling utama harus diantisipasi adalah jangan sampai ada PHK masal akibat virus corona. Apalagi ada surat dari Mendagri yang memungkinkan  hal itu bisa dilakukan.
“Yang mendapat dampak besar perhotelan semua dicancel. Turunnya okupansi bahkan diantisipasi, jangan sampai terjadi PHK. Oleh karena itu akan kami pelajari. Ada surat dari Mendagri bisa diberikan pengurangan pajak, mencegah PHK masal,â€kata Ibnu.
Ditambahkan Budi, COVID-19 juga membuat pihak hotel melakukan penundaan beberapa event yang sudah terjadwal sehingga dipastikan akan mengurangi pendapatan hotel.
Reporter : Mawardi