Pemerintah ingin PLTU Pensiun Secara Alami

Jakarta, DUTA TV — Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan pemerintah ingin program pensiun alias penghentian penggunaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara dilakukan sesuai usia produktivitas pembangkit.
Tujuannya, agar penggunaannya tetap optimal. Saat ini, Rida mengatakan pemerintah sudah mulai mendata PLTU mana saja yang sudah memasuki usia pensiun.
“Kami sudah data mana yang sudah mendekati umur pensiun, termasuk secara nilai aset yang sudah nol saat berakhir nanti. Sampai saat ini kami masih ambil opsi pensiun alami, jadi tidak dipaksa pensiun,” ungkap Rida dalam konferensi pers virtual, Jumat (4/6).
Kendati begitu, ia belum bisa membeberkan berapa banyak PLTU dan di mana saja pembangkit yang akan masuk masa pensiun. Begitu juga dengan daftar tahun pensiun masing-masing.
“Simulasi kami saat ini ingin saat Indonesia memasuki usia emas 100 tahun, tidak ada lagi PLTU misalkan,” imbuhnya.
Di sisi lain, Rida mengatakan pemerintah telah mengkalkulasi seperti apa dampak dari kebijakan pensiun PLTU ini. Misalnya, berapa banyak PLTU yang akan dipensiunkan, bagaimana suplai produksi listrik ke depan, dan lainnya.
Begitu pula dengan langkah lanjutan berupa pengelola bentuk fisik dari PLTU yang tidak digunakan nanti.
Sebelumnya, wacana PLTU pensiun disuarakan oleh PT PLN (Persero). Perusahaan setrum raksasa itu ingin PLTU dan PLTMG pensiun pada 2025, lalu fungsinya digantikan oleh pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT). (cnni)





