Menilik Sejarah Rumah Perjuangan Brigjen Hasan Basry
DUTA TV HSS – Kisah perjuangan Brigjen Hasan Basry dalam mempertahankan Kalimantan Selatan untuk tetap masuk bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia  kini masih dapat dirasakan jelas sejarahnya. Dimana hal tersebut bisa kita lihat dari sebuah rumah tua yang berada di desa Karang Jawa, Kecamatan Padang Batung, kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).
Rumah tua bersejarah milik almarhum H. Kasypul Anwar yang terlihat masih kokoh berdiri meski sudah berusia tua ini merupakan saksi sejarah perjuangan para pasukan tentara Divisi IV ALRI dalam mengusir para penjajah.
“Rumah ini adalah rumah H. Kasypul Anwar almarhum yang pada masa itu sering dipakai sebagai tempat perundingan, perjuangan H. Hasan Basry melawan Belanda. Dan pada puncaknyapada tanggal 2 September juga dipakai untuk tempat ramah tamah antara Hasan Basry dan pasukannya dengan tentara Belanda,â€tutur Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan HSS, Wiyono.
Rumah bergaya klasik dengan cat putih ini sering digunakan para pejuang yang dipimpin oleh Bapak Gerilyawan Brigjen Hasan Basry dalam setiap melakukan perundingan dan musyawarah guna menyusun strategi perlawanan pada masa itu.
Meski bangunan rumah tersebut sudah terlihat tua dan di beberapa bagian lainnya terlihat rapu, Â namun hingga kini rumah tersebut masih digunakan oleh pemerintah setempat untuk berbagai aktivitas keagamaan serta Sekretariat Yayasan Pendidikan yang diberi nama Kampus Perjuangan.
“Rumah bersejarah ini selain dipakai sebagai Sekretariat Yayasan Pendidikan Hasan Basry juga sekarang fungsinya seminggu sekali dipakai sebagai tempat majelis,â€lanjut Wiyono.
 Rumah bersejarah Kampus Perjuangan kini juga sudah masuk dalam salah satu dari 23 cagar budaya yang ada di Hulu Sungai Selatan  yang dibina oleh Dinas Pendidikan setempat yang juga sudah diakui secara nasional.
Â
Reporter : Muhammad Irfansyah