Tiga Hari Kabut Asap, Tingkat Kunjungan Puskesmas Karena ISPA Meningkat
DUTA TV BANJARMASIN – Tiga hari terakhir kabut asap di kota Banjarmasin terlihat mulai menyelimuti kembali, karena kebakaran lahan yang terjadi di sejumlah wilayah seperti kawasan Gambut dan Barito Kuala, sehingga kabut asap kiriman masuk ke dalam kota dan terjadi pada malam hari hingga pagi.
Berdasarkan keterangan kepala Puskesmas Terminal kota Banjarmasin, dr. Hidayati mengatakan tingkat pasien memang sedikit meningkat terutama dalam 3 gari belakangan dan kebanyakan mereka mengeluh sakit sesak nafas, batuk dan pilek.
Baca juga :Â Banjarmasin Diminta Tambah Ruang Terbuka Hijau
“Dalam beberapa hari asap memang meningkat, pasien yang datang pun juga meningkat, dengan keluhan pernapasan, batuk, pilek dan demam. Oleh karena itu kita menghimbau untuk menggunakan masker bila beraktivitas di luar rumah, semua orang yang terpapar biasanya karena beraktivitas diluar rumah,†jelasnya.
“Saya membawa anak saya, kena asap dan ini batuk, pilek dan demam, sangat menggangu sekali asap yang terjadi belakangan ini,†ucap Rahma salah satu Ibu yang membawa anaknya untuk berobat.
Kualitas Udara Dikota Banjarmasin Sempat Capai Ambang Batas
Sementara itu Kabid Pengawasan Dinas Lingkungan Hidup kota Banjarmasin, Wahyu Hardi Cahyono mengatakan kualitas udara di kota Banjarmasin relatif normal, namun pada tanggal 22 – 23 Oktober kemarin kualitas udara sempat berada diambang batas, yakni mencapai 400 gram mikrometer atau 4,0 pm, namun hal tersebut tidak terjadi berangsur lama dan hanya sebentar.
“Memang dilihat 3 hari terakhir memang ada peningkatan tetapi terdeteksi masih normal rata-rata  74 perjam, ada peningkat PM 10 angka lebih dari 200, artinya tidak sehat. Secara rata-rata masih sedang,†ucapnya.
Pemerintah kota Banjarmasin menghimbau kepada seluruh masyarakat yang beraktivitas di luar rumah untuk selalu menggunakan masker, minum air putih, hingga perbanyak menanam pohon dilingkungan sekitar karena dengan menerapkan kualitas hidup sehat, maka paparan dampak kabut asap seperti ISPA bisa dicegah.
Reporter : Elsa Pratiwi