DPRD Banjarmasin Sidak SPPG dan Minta Pengelola Lengkapi Sertifikasi

Banjarmasin, DUTA TV — Pimpinan dan Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin melakukan pemantauan ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Tahfidz Miftah Firdausy di kawasan Jalan Belitung Darat, Banjarmasin, Kamis siang (06/11/25).
Terlihat, pihak anggota DPRD Kota Banjarmasin memantau dan melihat langsung kondisi serta seluruh peralatan dari dapur SPPG yang sudah hampir tiga pekan ditutup sementara lantaran masih menunggu hasil pemeriksaan sampel dari laboratorium dan kepolisian.
Meski dinilai bersih dan cukup layak, pihak dewan meminta pengelola SPPG bisa menjaga kualitas dan kebersihan dalam pengolahan makanan jika nantinya dapur tersebut sudah diperbolehkan beroperasi kembali.
Pihak dewan juga meminta agar seluruh sertifikasi kelayakan yang sudah ditentukan seperti sertifikasi halal, higienis, dan lainnya bisa cepat diselesaikan dan dilampirkan.
Ketua DPRD Kota Banjarmasin Rikval Fachruri mengatakan, untuk menindaklanjuti adanya dugaan keracunan makanan, pihak kepolisian masih melakukan identifikasi. Saat ini, pihaknya juga sedang melakukan pengawasan secara langsung terhadap standar dapur SPPG tersebut.
“Untuk menindaklanjuti kemarin adanya dugaan keracunan makanan yang masih diidentifikasi kepolisian, kami hadir di sini untuk melihat secara langsung sejauh mana dapur ini. Dilihat secara alur yang sesuai saja dan sesuai standar, namun kan kita masih menunggu hasil dari kepolisian. Kita melihat flownya saja,” ujarnya.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Neli Listrianni juga mengungkapkan, pembukaan SPPG tersebut masih menunggu proses dari pihak kepolisian.
“Untuk pembukaan SPPG ini masih menunggu kepolisian apakah bagaimana hasilnya. Kalau pengawasan dari DPRD dan kami menindaklanjuti ini makanya kita turun ke lapangan. Memang sudah standar, namun masih ada yang harus dilengkapi, di mana ada mengenai standar sertifikasi higienis dan lainnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala SPPG Yayasan Tahfidz Miftah Firdausy Ikhsan Rafi Fauzi berjanji akan melakukan evaluasi dan pembenahan SOP dalam pengolahan bahan makanan ke depannya.
“Kita tentunya setelah kunjungan ini akan melakukan evaluasi dan berbenah. Setelah kejadian ini ada evaluasi besar-besaran dan SOP yang lebih ketat lagi dalam pengolahan. Kita masih menunggu kepolisian apakah dari MBG kami atau ada campur dari luar. Kami sudah memastikan kebersihan dan keamanan. Kalau mampu kami mampu saja, namun kami kewalahan juga. Kami masih melakukan proses semuanya dan menunggu investigasi selesai. Kami pastikan sebelum dapur ini berjalan lagi semua sertifikat selesai,” jelasnya.
Sementara itu, pihak DPRD berharap pemerintah bisa melakukan berbagai evaluasi, di antaranya jam operasional pembuatan makanan serta banyaknya jumlah sekolah yang diakomodir oleh satu SPPG yang tentunya membuat SPPG kewalahan. Diketahui, SPPG Yayasan Tahfidz Miftah Firdausy melayani delapan sekolah, di antaranya empat SMP dan empat SD, dengan jumlah murid lebih dari 3.300 siswa.
Reporter: Ade Yanuar





