Paman Yani Perkuat Keutuhan Bangsa di Desa Sebatung Kotabaru Jelang Pemilu

Kotabaru, DUTA TV — Wakil ketua Komisi II DPRD Kalsel Muhammad Yani Helmi, tak bosan terus mengingatkan warga Kotabaru untuk menjaga kerukunan dan persatuan, menjelang pemilu 2024. Pasalnya, tingkat kerawanan konflik diprediksi semakin tinggi. Apalagi, Kotabaru berada di wilayah pesisir yang rawan dimasuki paham-paham negatif dari masyarakat luar.

Dalam sosialisasi revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai ideologi pancasila di Desa Sebatung- Kecamatan Pulau Laut Sigam Kabupaten Kotabaru, Paman Yani mengingatkan warga agar merekatkan kebersamaan sehingga pesta demokrasi berjalan aman dan damai.

“Pilkada Pileg dan sebagainya rawan sekali dengan konflik kepentingan yang ujung-ujungnya masyarakat disini jadi korbannya ini pentingnya kebersamaan kita jaga supaya ketika kita melaksnakaan pesta demokrasi berjalan aman dan lancar berbeda pilihan itu biasa wajar saja jika berbeda pilihan tapi pasti mereka memilih yang benar- bener bekerja kami tak ingin konflik sosial 2020 kembali lagi ke tahun 2024,” kata Muhammad Yani Helmi, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel.

Sementara, Kasubbid kelembagaan partai politik dan fasilitasi pemilu badan Kesbangpol Kalsel Harry Widhiyatmoko mengatakan, jelang memasuki pemilu serentak 2024, menjaga keamanan agar kondusif adalah tanggungjawab bersama. Masyarakat diedukasi agar berpikir cerdas dalam memilah informasi.

“Karena memasuki tahun politik kita jangan mudah terpancing terhasut dengan hoax yang ada di Medsos harus bijak sehingga terkait pemilihan terdahulu jangan lagi terulang masyarakat jangan terkotak-kotak,” ucap Harry Widhiyatmoko.

“Tadi apa jar sidin tahun 2024 jangan behual lagi untuk pesta demokrasi mudahan pemilu tahun ini berjalan aman masyrakat mulai cerdas apa yang mana pemimpin yang betul-betul mengabdi dan memberikan pembangunan kepada masyarakat bahwa ini yang digawi,” tutur Tajuddin Noor, Kepala Desa Sebatung

Disamping meredam terjadinya konflik, warga juga diingatkan terkait penggunaan sosial media juga harus bijak. Pasalnya, konflik akibat jejaring dunia maya sangat rawan terjadi, terlebih saat pemilihan kepala daerah.

Tim Liputan

Asiah

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *