BANJARMASIN, DUTA TV – Sempat menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) selama dua hari, pihak SMPN 33 Banjarmasin kembali harus kembali ke pola belajar daring menunda kegiatan belajar mengajar.
Hal ini dilakukan setelah didapati seorang tenaga pendidik yang sempat berinteraksi dan terkonfirmasi positif terjangkit virus corona.
Selain mengembalikan pola ke belajar secara virtual, pihak sekolah juga menggandeng PMI melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan sekolah.
Ini bertujuan untuk mensterilisasi serta upaya memutus rantai penyebaran COVID 19 di lembaga belajarnya.
“Disrankan untuk tutup sementara, untuk memutus COVID 19, dengan dasar itu mulai hari ini sampai 2-3 hari kedepan, sambil melakukan sterilisasi bekerjasama dengan PMI,” ujar Syaifullah kepala SMPN 33 Banjarmasin.
Sementara dalam evaluasi Dinas Pendidikan, di beberapa wilayah pelaksana PTM, khususnya di grafik zona hijau dan kuning penyebaran COVID 19, hanya SMPN 33 yang kembali harus menjalani pembelajaran daring.
“Sampai Kamis, secara keseluruhan kita ukur tingkat kepatuhan di SD kepatuhan 80%, sisanya abai, guru juga demikian, misal belum sempurna. Tapi kalau di SMP saya bilang 90%, ini karena berdasar sidak, bukan datang kunjungan. Memang ada kasus positif guru, memang tidak vaksin karena diabet,” jelas Totok kepala Dinas Pendidikan kota Banjarmasin.
Pihak sekolah bersama komponen terkait, juga langsung melakukan upaya traking dan tracing terhadap kasus yang didapati, dan menghimbau jika ada yang merasa gejala COVID-19 agar langsung memeriksakan diri ke pusat layanan kesehatan terdekat.
Reporter : Fadli Rizki