Surun Sang Pengrajin Senjata Pusaka Khas Banjar

DUTA TV TAPIN – Setiap harinya, Tasurun Nazirin bergelut dengan lempengan besi merah yang diolahnya menjadi berbagai jenis senjata pusaka khas Banjar, kecintaan lelaki yang akrab disapa surun ini terhadap benda-benda pusaka, dimulainya sejak berusia 12 tahun yang lalu, hingga menghantarkanya membuka usaha sendiri pada tahun 2016, dengan bermodalkan bakat yang di dapatnya secara otodidak.

Warga desa Mandurian Hilir, kecamatan Tapin Tengah, kabupaten Tapin ini sangat piawai dalam melakoni profesinya sebagai pandai besi.

Dalam membuat sebuah senjata pusaka dirinya mampu menyelesaikan 2 hingga 8 buah perhari, hal tersebut tergantung dari tingkat kesulitan dari masing – masing jenis pusaka itu sendiri, seperti halnya yang ia perlihatkan saat mengolah besi tua menjadi senjata khas Banjar yang bernama belitung, dimana pembuatanya tak jauh berbeda dengan jenis keris atau senjata lainnya, namun dalam proses pengolahannya lebih cepat yakni hanya memakan waktu sekitar 30 menit.

Berkat keterampilan dan kepiawaiannya dalam mengolah besi tua, kini hasil karyanya banyak diminati para penggiat barang antic, bahkan tak jarang hasil olahannya terjual hingga ke luar provinsi.

“Kalau pembuatan keris ini atau jenis pusaka kita membidanginya dari sekitar umur 12 tahun, sudah hobi, jadikan setelah itu belajar-belajar bikin keris, ditahun 2016 sampai 2017 kita belajar bikin keris pusaka ini, kalaunya jenis pusaka keris sekitar 2 biji kalau jenis belitung bisa 7-8 sehari, kalau yang sulit itu membikin jenis Panji penganten, merak birahi, sasra bahu itu agak sulit sedikit, pelanggan yang datang jauh dari Binuang ada dari Liang Anggang, Kandangan, Balangan bahkan ada dikirim sama teman dari Palangkaraya juga pernah”, terang Tasurun Nazirin pengrajin senjata pusaka.

Tasurun Nazirin pengrajin senjata pusaka

Untuk dapat menghasilkan karya yang lebih bagus, dirinya mengaku sempat belajar dengan berbagai pengrajin lain, salah satunya adalah Empu Amin asal Banjarmasin yang terkenal akan keahlian dalam membuat berbagai jenis keris atau tosan aji.

 

Reporter : Muhammad Irfansyah

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *