DUTA TV BANJARMASIN – Pemerintah provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan, Kamis (03/10/2019) pagi menggelar pertemuan supply demand tata niaga ternak dan hasil peternakan.
Pertemuan tersebut sengaja dilakukan sebagai upaya mestabilkan kembali harga ayam broiler, atau ayam potong tingkat peternak.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh sejumlah pihak seperti Kementerian Perternakan, tim satgas DOC, perhimpunan insan perunggasan rakyat atau Pinsar dibahasa sejumlah langkah – langkah strategis diantaranya perhitungan supply demand DOC dan ayam broiler, pengasawan dan pengendalian peredarannya, tata niaga ternak dan hasil peternakan di Indonesia, hingga implementasi Permendag nomor 58 tahun 2018 dan Permendag nomor 96 tahun 2018 di provinsi Kalsel.
“Untuk mengatasi problem dan supplay demand tidak bisa sekali, harus ada pertemuan rapat dan tindakan nyata lainnya. persoalan yang kita hadapi sudah jelas treatmennya seperti apa dan instrumen yang sudah ada,†jelas Sekdaprov Kalsel, Abdul Haris Makkie.
“Sebagai salah satu solusi meningkatan percepatan harga ayam ditingkat peternak, harga ayam broiler masih rendah,†ujar Suparmi Kadisbunak Kalsel.
Guna menyelamatkan para peternak, pemerintah Provinsi Kalsel diketahui sudah melakukan upaya jangka pendek yakni dengan menggelar operasi pasar ayam pedaging disejumlah titik , namun sayangnya masih tingginya produksi doc yang mencapai 66 juta ekor tidak sebanding dengan kebutuhan ayam pedaging ditingkat konsumen yang hanya berkisar diangka 54 juta ekor.
Berkaca dari kondisi tersebut , operasi pasar yang digelar tidak terlalu mempengaruhi nilai atau harga ayam broiler yang masih berada diharga 16 ribu rupiah atau belum mencapai harga stabil yakni diangka 19 ribu rupiah perkilogramnya.
Reporter : Elsa Pratiwi