BANJAR, DUTA TV – Seluruh Rumah Sakit swasta yang ada di Banua, diminta ikut melayani pasien tidak mampu atau warga miskin. Permintaan itu disampaikan HM Isra Ismail anggota komisi III DPRD Kalsel, setelah menerima aspirasi dari warga di dapilnya, kabupaten Banjar.
Legislator rumah Banjar ini berharap tak ada perbedaan layanan antara rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta.
Pasalnya, dalam sosialisasi perda tentang penyelenggaraan kesehatan, banyak warga yang berharap masyarakat tidak mampu juga bisa mendapat pelayanan kesehatan di rumah sakit swasta.
Ketua RT 1 jalan Mahligai kelurahan kertak hanyar 2 kecamatan Kertak Hanyar kabupaten Banjar berharap, pelayanan yang didapat warga tidak mampu di rumah sakit swasta bisa maksimal, terlebih bagi mereka yang tidak terdaftar sebagai peserta jaminan kesehatan, namun bertempat tinggal jauh dari rumah sakit milik pemerintah dan berstatus gawat darurat.
“Diharapkan kedepan bisa kerjasama lagi dengan rumah sakit swasta di lingkungan kita, juga banyak RS swasta menerima orang tidak mampu,” jelas Dede Syarif Hidayat ketua RT 01.
“Masyarakat miskin ingin dapat bantuan kesehatan di RS Pemerintah atau swasta dapat terlayani dan tentunya juga diharapkan tidak terlalu dibebankan,” jelas HM Isra Ismail Anggota Komisi III DPRD Kalsel.
Selain itu, warga berharap ada campur tangan pemerintah untuk mendirikan klinik kesehatan di lingkungan mereka, agar bagi warga yang sakit bisa lebih cepat tertangani. Dalam kesempatan ini warga juga berterimakasih kepada Isra, karena ada empat warga tidak mampu di wilayah ini, mendapat bantuan bedah rumah dari pemerintah provinsi setelah intensnya sosialisasi perda tentang perumahan dan kawasan pemukiman yang dilaksanakan anggota dewan fraksi Golkar ini.
Tim Liputan