Putusnya Jalan di Sintang Sulitkan Warga Akses Air Bersih & Makanan
Sintang, DUTA TV — Lebih dari dua minggu banjir merendam 12 kecamatan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Warga setempat kesulitan mengakses air bersih dan makanan.
Seorang warga Sintang, Novitasari, mengungkapkan saat ini warga terdampak banjir kesulitan mengakses air bersih dari ledengnya sendiri.
“Bagi mereka yang kena banjir sudah enggak bisa dapat air bersih, ledengnya mati total,” ujar Novitasari kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Senin (8/11).
Dia mengatakan warga Sintang hanya mengandalkan pemberian air bersih dari donatur. Menurutnya, tidak semua warga bisa mendapat bantuan air bersih tersebut.
“Enggak semua kebagian. [Apalagi] jalannya sudah putus semua,” tambahnya.
Novitasari beruntung rumahnya tidak terdampak langsung banjir di Sintang. Rumahnya di Jalan MT Haryono yang berada di daerah lebih tinggi, tidak ikut terendam banjir.
Namun demikian, ia ikut kesulitan mendapatkan air bersih.
“Air pun sudah susah sekarang bagi kami-kami yang enggak kena banjir,” ucap Novitasari.
Tidak hanya air bersih, bahan makanan pokok pun semakin langka dan mahal. Menurutnya, seluruh jalan terputus dan stok bahan pokok di berbagai minimarket yang tak terdampak banjir pun telah menipis.
“Sudah naik [harganya], mau langka lagi, susah didapat. Dari dua hari yang lalu. Sudah susah didapat, kalau ada pun ya harganya sudah luar biasa [mahal],” papar Novitasari.
Meski rumahnya tidak terdampak banjir, ia mengaku tempat usahanya yang berada di wilayah banjir kini telah hancur akibat tingginya rendaman air dan kuatnya arus.
Berdasar pengamatannya, berapa warga setempat masih memutuskan bertahan di rumah masing-masing.
“Tadi juga saya ke daerah yang banjir, lihat kondisi, sudah dalam sekali. Arus makin kuat,” ujarnya.
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengklaim stok pangan untuk masyarakat terdampak banjir di daerah itu mencukupi sampai 15 hari ke depan.
“Untuk stok 15 hari ke depan masih mencukupi, kemudian bantuan-bantuan juga kita dorong. Untuk Sintang contohnya bantuan dari kami 100 ton dan dipakai juga 100 ton,” kata Sutarmidjidi, Senin.
Ia menjelaskan bahwa bantuan pemerintah untuk banjir daerah hulu mencapai 130 ton dan untuk cadangan pangan yang disiapkan yaitu 300 ton.
Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah juga telah membangun beberapa titik pengungsian untuk warga terdampak banjir Sintang. Sedikitnya dua orang menjadi korban jiwa. Selain itu 12 kecamatan terimbas, dan sebanyak 24.522 KK atau 87.496 jiwa ikut terdampak.(ant)