Puncak Kemarau Diprediksi Hingga Akhir September, Warga Banjarmasin Dihimbau Waspada
Banjarmasin, DUTA TV — Perubahan puncak kemarau yang diprediksi BMKG terjadi dari bulan Agustus ke bulan September, membuat warga Banjarmasin dihimbau untuk waspada. Pasalnya pada puncak kemarau tahun lalu, tercatat ada 41 kejadian kebakaran hutan dan lahan di Banjarmasin.
Dalam sosialisasi perda tentang penanggulangan bencana yang digelar Sekretaris Komisi I DPRD Kalimantan Selatan Suripno Sumas, Kepala BPBD Kota Banjarmasin Husni Thambrin mewanti-wanti masyarakat agar tidak melakukan aktifitas pembakaran untuk kepentingan tertentu. Pasalnya, Banjarmasin kini dipadati pemukiman penduduk.
Hal itu berkaca dari kejadian kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada bulan lalu di wilayah Banjarmasin Utara, dimana pembakaran dilakukan dengan sengaja dan hampir mengenai rumah penduduk. Kendati hanya tercatat satu bencana karhutla di kemarau tahun ini, Husni Thambrin berharap masyarakat tetap waspada bencana.
“Memang kalau musim kemarau ini kan kemarin diprediksinya oleh BMKG puncaknya di Agustus, ternyata sekarang dengan prediksi baru puncaknya di September. Tapi kemaraunya dengan catatan beda dengan tahun kemarin. Kemaraunya kemarau basah jadi masih ada hujan. Dan dibanding tahun kemarin sekitar 41 kebakaran lahan ini belum ada. Yang kemarin ada 1 di Banjar Utara dekat Sungai Andai. Itu ada indikasi dibakar untuk kepentingan tertentu, jadi hampir mengenai pemukiman penduduk. Satu kali itu saja. Alhamdulillah sampai bulan ini masih terkendali situasi,”terang Husni Thambrin.
“Kami undang mereka dengan harapan masyarakat bisa mengenal apa yang menjadi tugas pokok BPBD di Banjarmasin sehingga mudah untuk berkoordinasi. Nah hari ini juga ada nomor darurat dan sebagainya. Itulah yang kami harapkan, sehingga kami mencoba mencari institusi yang memerlukan sosialisasi dan kami gabung dengan kegiatan kami,”kata Suripno.
Sosialisasi perda tentang penanggulangan bencana ini menghadirkan para Ketua RT yang tersebar di 5 kecamatan di Banjarmasin. Targetnya para Ketua RT bisa mensosialisikan pencegahan dan penanggulangan bencana kepada warga di masing-masing wilayahnya.
Reporter : Evi Dwi Herliyanti