DUTA TV BANJARBARU – Salah satu dari tim kesehatan paling beresiko tinggi pada Gugus Tugas Covid-19, adalah para petugas kamar jenazah, karena harus mengurusi jenazah hingga membungkus dan memasukkan ke dalam peti.
Namun demikian, honor insentif yang didapat petugas di kamar jenazah terkesan belum sebanding dengan resiko yang dihadapi.
Untuk setiap jenazah dialokasikan sebesar Rp300.000,- dan itu dibagi untuk tiga orang petugas. Dengan demikian dari setiap jenazah protokol Covid-19 yang ditangani tim di kamar jenazah RSU Idaman Banjarbaru, setiap petugas hanya menerima Rp100.000,- per jenazah.
Menurut petugas kamar jenazah, saat ini dari 19 jenazah yang telah ditangani, pihaknya baru menerima insentif Rp500.000,- perorang, dan berharap bisa mendapatkan insentif sesuai yang ditetapkan.
“Kami baru menerima masing 500.000,-“ kata Muhammad, salah seorang petugas kamar mayat.
“Berharap insentif dibayarkan sesuai dengan yang ditangani,” tambah Ervin.
“Sisa anggaran untuk penanganan jenazah baru diusulkan ke tim gugus tugas Banjarbaru,” ujar M Firmansyah, Kabag TU RSU Idaman.
Selain masalah insentif yang minim bagi garda belakang, perlengkapan perlindungan diri, untuk tenaga di ruang pemulasaran jenazah tersebut sangat minim, sehingga harus digunakan beberapa kali.
Reporter : Tarida Sitompul