Banjarbaru, DUTA TV – Menyambut Hari Pelanggan Nasional (HPN) 2024, PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) menyelenggarakan kegiatan _Upskilling_ bagi petugas _Frontliner_ dari seluruh Unit Layanan Pelanggan (ULP) se Kalselteng. Acara ini diadakan di Unit Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan (UPDL) Banjarbaru pada 29 sd. 30 Agustus 2024, dengan tema “_Frontliner PLN Goes To HEART Services_” yang menekankan pelayanan yang _Humble, Educated, Agile, Responsive, dan Trusty_.
Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan pelanggan, PLN melibatkan 33 petugas _Frontliner_ untuk mengikuti pelatihan intensif yang menghadirkan para narasumber yang ahli di bidang pelayanan seperti Petra Angga Damisi, _Area Operation and Service Manager_ PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Wilayah Kalimantan, Wardiah dan Fitri Ferina _Regional Service Quality Officer_ PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjarmasin, serta Melly Rahmadani, Kinerja Agent pada seksi _CSO Quality Assurance_ PT PLN Icon Plus.
_Executive Vice President Penjualan_ dan Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN (Persero), Daniel Lestanto, mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat pelayanan PLN di seluruh Kalsel dan Kalteng.
“Dengan _Upskilling_ ini, saya yakin para _Frontliner_ akan lebih siap dan kompeten dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan,” kata Daniel melalui sambungan _Zoom Meeting_ dari Jakarta.
Sementara itu, General Manager PLN UID Kalselteng, Ahmad Syauki, juga memberikan dukungannya terhadap pelaksanaan kegiatan ini.
“_Frontliner_ adalah ujung tombak dari seluruh pelayanan yang kami berikan. Dengan pelatihan ini, saya berharap kemampuan mereka semakin terasah dan dapat diterapkan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, terlebih dalam mendukung visi perusahaan untuk menjadi Perusahaan Global Top 500 serta nomor satu pilihan pelanggan untuk solusi energi,” ujarnya.
Dalam pelatihan tersebut, Petra Angga Damisi menekankan bahwa sangat penting meningkatkan skill _Frontliner_, sebab mereka adalah wajah dari perusahaan atau organisasi.
“Seluruh transaksi pelanggan berawal dari interaksi dengan _Frontliner_. Perlu dipastikan bahwa setiap petugas mampu memenuhi ekspektasi pelanggan dan mempertahankan citra positif perusahaan,” papar Petra.
Kemajuan teknologi saat ini mengharuskan seluruh pelayanan untuk bertransformasi menuju digital, sehingga para _Frontliner_ pun harus siap. Segala bentuk pelayanan, baik atau buruk, dapat dengan mudah tersebar melalui kanal media sosial, sehingga petugas harus berupaya untuk menerapkan _Ultimate Service_.
“_Ultimate Service_ adalah nilai dalam melayani yang membuat pelanggan sangat puas, menerima banyak kejutan, menyentuh hati, dan terikat secara emosional, sehingga mereka akan menceritakan kehebatan dari pelayanan yang mereka terima,” timpal Wardiah yang berpengalaman lama terkait pelayanan.
Dihari kedua, Melly Rahmadani memberikan materi tentang pentingnya penerapan standar PS4 (Perilaku, Sikap, Senyum, Salam, dan Sapa) dalam setiap interaksi dengan pelanggan.
“PS4 adalah standar yang diterapkan oleh PLN untuk memastikan kepatuhan terhadap _Standard Operational Procedure_ (SOP) yang telah ditentukan. PS4 tidak hanya menjadi pedoman teknis, tetapi juga mencerminkan komitmen PLN dalam memberikan pelayanan yang ramah dan responsif terhadap kebutuhan pelanggan.” jelasnya.
Pada penutupan kegiatan, Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UID Kalselteng, Agus Tri Suardi memberi pesan kepada seluruh peserta agar menerapkan semua ilmu yang sudah didapat selama pelaksanaan.
“PLN akan terus melakukan _Upskilling_ kepada seluruh _Frontliner_ secara rutin dan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan. _Frontliner_ PLN akan siap menerapkan ilmu yang didapatkan selama pelatihan, dengan harapan akan meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap layanan kelistrikan di wilayah Kalselteng.” pungkas Agus Tri.
Tim Liputan