BANJARMASIN-DUTATV. Sahabat Secangkir Kopi Seribu Inspirasi, setujukah sahabat kalau saya katakan kita ini bisa bisa netral dalam berfikir, bersikap dan bertindak atau sebaliknya bahwa “kita ini tidak bisa netral” dalam berfikir, bersikap dan bertindak tersebut ? Untuk menjawab hak tersebut tentu kita bisa berdiskusi panjang dan berdebat dengan kesimpulan “sepakat untuk tidak sepakat”, kok bisa sepakat untuk tidak sepakat ? terasa lucu memang istilah itu, tapi hanya dengan kata itulah yang bisa menyetop kita untuk terus berdebat tanpa ujung dan kesimpulan.
Sahabat ! kita ini masing-masing adalah subjek (manusia) pribadi yang unik dilahirkan dengan latar belakakang orang tua yang berbeda, diasuh oleh orang tua yang berbeda, bergaul dengan lingkungan yang berbeda, dididik oleh guru dan lingkungan yang berbeda, berbeda pula tingkat kecerdasan, berbeda pula pengalaman kehidupan yang dialami, berbeda pula tingkat pendidikan yang kita lalui, dan seterusnya dan seterusnya sejumlah perbedaan itu. Dengan kondisi yang unik tersebut, kita mempunyai pandangan, ideologi, kebutuhan, kepentingan yang beragam dan berbeda pula, lantas menjadi kelajiman dalam berfikir, bersikap dan bertindak kitapun menjadi berbeda, dan bahkan perbedaan ini sudah menjadi hukum alam yang begitulah adanya.
Sahabat ! Disisi lain, keniscayaan perbedaan itu sesungguhnya melahirkan persamaan, yaitu adanya titik titik kesamaan dalam berfikir, bersikap dan bertindak tersebut, walapun kesamaan itu bersifat relatif, hasil polarisasi dan atau pengelompokan perbedaan tersebut justeru akan mengelompokannya menjadi persamaan. Dengan demikian kehidupan bertutur bahwa adanya perbedaan dan persamaan baik secara pribadi dan kelompok sosial dalam kehidupan ini justeru menjadikan kehidupan menjadi dinamis dalam kelompok-kelompok yang sama dan dalam kelompok-kelompok yang berbeda,
Sahabat ! kesadaran akan adanya perbedaan dan persamaan ini awal dari masalah netralitas muncul, bisakan sesungguhnya kita melepaskan dari kelompok yang mempunyai kesamaan dengan kita dan atau dari kelompok yang mempunya perbedaan dengan kita. Oleh karena itulah terdapat kecenderungan yang bersifat alamiah kalau kita tidak netral dalam berfikir, bersikap dan bertindak atau dengan kata lain keberpihakan itu sesungguhnya tidak bisa kita hindari, terhadap hal apapun yang ada dalam kehidupan ini.
Sahabat ! ditengah-tengah kecenderungan keberpihakan itulah pada suatu kondisi tertentu, karena profesi kita atau jabatan kita, menempatkan kita pada posisi berada ditengah-tengah dalam mengekspresikan keberpihakan itu, akan tetapi secara pribadi secara tertutup kita yang diminta netral itu juga berhak menentukan pilihan dalam berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan kepentingan kita pada kelompok yang mempunyai kesamaan dengan kita pada fikiran, sikap dan tindakannya.
Bagaimana dengan sahabat semua ? sah sah saja kita berbeda, dan sah-sah pula kita bersama-sama, tapi bagi sahabat yang karena profesi dan jabatannya diwajibkan netral, sahabat tidak diperkenankan mendemontrasikannya ke publik fikiran, sikap dan tindakan itu yang tidak nertal tersebut.
Salam Secangkir Kopi Seribu Inspirasi