Peras Ratusan Jeruk Nipis, Tangan Wanita Ini Melepuh Kena Sinar Matahari

Courtney Fallon berasal dari New York tak pernah menyangka bahwa tangannya harus melepuh setelah memeras ratusan jeruk nipis. Ini terjadi saat ia bersama keluarganya pergi liburan di Florida.

Ia memeras jeruk nipis yang digunakannya untuk koktail dan bersantai di tepi kolam renang di bawah sinar matahari. Namun keesokan paginya Courtney bangun dengan keadaan kedua tangannya melepuh merah berukuran besar dan kulitnya terasa terbakar.

Dikutip dari Daily Mail, kondisi yang dialami Courtney bukanlah sengatan matahari, melainkan kondisi yang dikenal sebagai phytophotodermatitis, yaitu reaksi inflamasi yang terjadi ketika kulit bersentuhan dengan bahan kimia alami, misal dari tanaman, dan kemudian terkena sinar ultraviolet (UV) dari matahari.

“Ini adalah reaksi non-imunologis yang berarti hal itu dapat terjadi pada siapa pun,” dr Shilpi Khetarpal, seorang dermatologis di Klinik Cleveland.

Reaksi biasanya terjadi dalam 24 jam, memuncak antara 48-72 jam setelah terpapar sinar UV. Lepuhan yang terjadi biasanya berbentuk tidak teratur.

Ada beberapa tanaman yang mengandung senyawa kimia yang dikenal sebagai fotosensitizer, yang ketika diaktifkan oleh cahaya akan menyebabkan kerusakan sel. Contohnya ada pada jeruk nipis, lemon, jeruk, wortel, seledri, dan peterseli.

Phytophotodermatitis sulit dideteksi karena gejalanya sering menyerupai kondisi lain seperti luka bakar kimia, dematitis, atau infeksi jamur. Luka bakar ringan dapat diobati dengan ibuprofen, namun phytophotodermatitis mungkin memerlukan krim steroid topikal atau kortikosteroid untuk mengurangi peradangan.

“Setelah respons awal, kita memiliki apa yang disebut hiper pigmentasi, yang merupakan penggelapan kulit. Itu bisa bertahan dari bulan hingga bertahun-tahun, tetapi itu tidak akan melukai,” jelas dr Shilpi.

Para ahli merekomendasikan untuk mengenakan sarung tangan jika berencana memeras jeruk nipis atau lemon. Jika tidak mengenakan sarung tangan sebaiknya segera mencuci tangan sebelum kembali ke bawah sinar matahari.

 

https://health.detik.com

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *