Pemerintah Yakin Kolaborasi Akan Menjadi Kunci Keberhasilan Vaksinasi di Kalsel

Banjarmasin, DUTA TV — Belum maksimalnya capaian vaksinasi COVID-19 di Kalimantan Selatan mendorong Pemerintah melalui Dinas Kesehatan dan mitra strategis untuk melakukan percepatan komunikasi publik agar masyarakat mau melakukan perubahan perilaku dan mendukung vaksinasi.

Menggandeng organisasi dunia UNICEF, Dinas Kesehatan menghadirkan Satgas COVID-19, tokoh agama, serta Dinas Komunikasi dan Informatika untuk berdiskusi, baik secara luring maupun daring, dalam Pertemuan Pesan Kunci Vaksinasi COVID-19 Untuk Masyarakat Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan, di Banjarmasin, Rabu (23/6/2021).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Muslim, mengatakan bahwa kenyataan di lapangan masih banyak masyarakat Kalsel yang enggan atau bahkan menolak untuk divaksin, sehingga perlu promosi secara masif dari berbagai pihak.

“Pengendalian COVID-19 ini tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah saja, harus semua pihak, masyarakat paling berperan untuk menyelesaikan masalah dengan melakukan 3M dan mendukung vaksinasi,” ujar Muslim seusai membuka pertemuan secara resmi.

Oleh karena itu, masyarakat yang belum yakin terhadap vaksinasi COVID-19 menjadi lokus perubahan perilaku disamping upaya penanganan hoaks.

Hal ini kembali dipertegas oleh Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas COVID-19 Provinsi Kalimantan Selatan, Taufik Arbain, ketika menyampaikan paparan sebagai narasumber pertama terkait komunikasi publik, hoaks, dan realitas persepsi publik.

“Yang kita utamakan di masa sekarang ini adalah kolaborasi dari semua pihak untuk bersatu padu bahwa vaksin itu tidak berbahaya, vaksin itu tidak menyeramkan, dan vaksin itu demi kepentingan masyarakat luas,” ujar Taufik.

Taufik menegaskan bahwa semua pihak harus satu kata bahwa vaksinasi itu untuk kepentingan orang banyak dan menyelamatkan umat manusia di dunia.

Sementara itu, Ketua IDI Kalsel, Muhammad Rudiansyah, berpendapat bahwa kelompok masyarakat yang menjadi prioritas vaksinasi sebaiknya anak muda atau kaum milenial karena dapat mencegah penularan virus COVID-19.

“Mereka ini mempunyai kegiatan yang sangat banyak dan mobilitas tinggi serta mereka ini OTG, atau tanpa gejala, sehingga ketika mereka membawa virus ini ke rumah akan beresiko menularkan ke orang lain,” paparnya saat menjadi narasumber kedua terkait Pentingnya Vaksinasi COVID-19.

Pertemuan diakhiri dengan paparan dari perwakilan UNICEF, Risang Rimbatmaja, yang menekankan pentingnya komunikasi dua arah secara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat sebagai strategi komunikasi yang paling efektif untuk merubah perilaku masyarakat saat ini. MC Kalsel/EPN