Pembuatan Anyaman Kulit Bambu Khas Desa Hulu Banyu Loksado
DUTA TV HSS – Desa Hulu Banyu kecamatan Loksado yang berjarak sekitar 30 Km dari pusat kota Kandangan.
Selain masyarakatnya didominasi bekerja sebagai petani dan berkebun ada juga warganya yang kesehariannya sebagai pelaku usaha kreatif, salah satunya adalah usaha pembuatan kerajinan anyaman dari kulit bambu.
Berkah banyaknya tanaman bambu di kawasan pegunungan, berhasil disulap menjadi berbagai kerajinan nan cantik khas suku Dayak, sebut saja tas, butah, sumbul, dan lain sebagainya.
Namun sebelum mendapatkan hasil sempurna, pengrajin harus melakukan berbagai proses yang terbilang cukup rumit, proses tersebut terletak pada pengolahan bambu untuk dijadihan bahan utama anyaman.
Pertama tama pengrajin menyiapkan beberapa potongan batang bambu dengan ukuran yang sudah ditentukan, kemudian bilah bambu diraut atau dalam bahasa setempat disebut maumih.
Kemudian untuk bisa dianyam, sebelumnya bilah bambu direbus sembari diberi pewarna khusus untuk mempercantik hasil kerajinan nantinya, setelah itu dikeringkan dan barulah bambu siap dijadikan bahan anyaman untuk berbagai jenis kreasi yang diinginkan.
“Mulai menganyam sekitar mulai 2014, sehari selesai untuk satu kerajinan, kalau saya sudah dari kecil membuat bakul-bakul, kalau motifnya tergantung keinginan sendiri mau seperti apa,†ujar Mastainah pengrajin anyaman bambu.
“Kalau proses awal untuk perkembangan kerajinan khususnya di Loksado memang dari segi potensi atau kultur memang untuk anyaman-anyaman sudah turun temurun, dalam segi motif, bentuk, ataupun fashion, dalam artian kebanyakannya bentuk yang turun temurun di Loksado ini berupa barang untuk pemakaian secara individu, seperti butah-butah, sumbul, ataupun sejenis kerajinan untuk berladang, nah sekarang di inovasi ini kami berusaha untuk menumbuhkan fashionable agar bisa meningkatkan nilai jual serta ketertarikan masyarakat secara umum,†jelas M. Yuseran Sekdes Hulu Banyu.
Kegiatan pembuatan kerajinan anyaman dari kulit bambu ini pun telah dilakukan warga desa Hulu Banyu secara turun temurun, bahkan hingga sekarang hasil karya mereka telah banyak terjual ke berbagai daerah hingga mancanegara.
Reporter : Muhammad Irfansyah