Pasar Kerajinan Purun di Luar Negeri Terbuka Lebar

DUTA TV BANJARBARU – Kerajinan purun di Kalimantan Selatan selama ini mengalami kevakuman di pasar lokal, karena sebagian produk bersaing dengan produk berbahan plastik seperti tas purun maupun tikar purun.

Namun, dari hasil riset organisasi IKRA di Jakarta, sejumlah negara sudah mengenal kerajinan purun dan membutuhkan kerajinan kreatif berbahan dasar purun untuk kebutuhan sehari-hari seperti tikar, bungkus pot, dan lain-lain.

Karena itulah founder IKRA Vivi Zubedi sejak tahun 2017 lalu sudah melakukan riset kerajinan purun di kota Banjarbaru, sekaligus pangsa pasar di luar negeri untuk mendongkrak kerajinan serta kesejahteraan pengrajin purun.

Kualitas kerajinan purun di kampung purun kota Banjarbaru masih belum memenuhi pangsa pasar, sehingga IKRA memberikan bimbingan ke sejumlah pengrajin agar bakul purun bisa tahan lama.

Menurut Vivi Zubedi, setelah pengrajin bisa menjaga kualitas, akhirnya diajak untuk mengikuti pameran Internasional di Jakarta, dan terbukti mendapat respon positif dari pengusaha di luar negeri.

Vivi Zubedi : Kami Perlu Dukungan Pemerintah

Sementara itu founder IKRA dan label the purun, Vivi Zubedi mengharapkan adanya dukungan semua pihak terutama Pemko Banjarbaru, untuk bisa membangun motivasi dan kebersamaan pengrajin di kampung Purun.

“Mari kita rangkul bersama pengrajin agar menjadi satu, ayo pak walikota !,” tutur Vivi Zubendi.

founder IKRA, Vivi Zubedi

Dengan jumlah produksi yang lebih besar, dibutuhkan tenaga-tenaga yang lebih banyak untuk melakukan seleksi dan pengawasan, sehingga produk kerajinan purun dari kampung Purun benar-benar berkualitas, dan dicintai konsumen internasional.

Reporter : Tarida Sitompul