BANJARMASIN, DUTA TV – Mural berwarna kuning dan hitam bertuliskan “Wabah Sebenarnya Adalah Kelaparan” ini tampak jelas terpampang disalah satu tembok beton di kawasan RE Martadinata, atau tepatnya di Eks Pelabuhan Martapura Lama, sejak beberapa hari lalu.
Tulisan mural yang cukup mencolok dan besar itu, sempat menjadi perhatian warga dan pengendara yang melintas di kawasan tersebut.
Menyikapi informasi itu, Kasatpol PP kota Banjarmasin, Muzaiyin berencana akan melakukan pengecekan, dan menutup tulisan itu.
Meski tidak ada pelanggaran dengan tulisan mural itu, namun Muzaiyin menganggap, kata-kata yang terkandung dinilai memiliki interpretasi berlebihan. Selain mural sindiran terkait COVID-19, ditembok ini juga terlihat sejumlah mural sindiran lain seperti Save Meratus, Selamatkan Hutan Kalimantan, dan beberapa kata- kata lain di tembok tersebut.
“Nanti kita cek kelapangan secepatnya kita perbaiki, perdana tidak, cuma kayaknya mengandung interpretasi yang cukup berlebihan,” ujarnya.
Sementara, menurut salah satu warga, yang bekerja di sekitar kawasan itu, Asnan, mural itu sudah ada sejak 3 hari yang lalu, dan dirinya tidak tahu pasti pelakunya, namun, eksekusiny adilakukan pada sore hingga malam hari.
“Yang melukisnya kada tahu siapa, mural kaya ini lukisan biasa, eksekusinya dari sore sampai malam, ada yang kelompok ada yang single fighter,” jelas Asnan.
Sebelumnya, sejumlah mural sindiran untuk pemerintah juga sempat muncul dibeberapa daerah lain seperti di daerah Tangerang, dengan menggambarkan Presiden Joko Widodo dan bertuliskan “404 not found” pada bagian wajah.
Reporter : Zein Pahlevi