Multiplier Effect Diizinkannya Liga 2
Jakarta, DUTA TV — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto mengutarakan sejumlah pertimbangan mengizinkan digelarnya Liga 2. Ia menyoroti adanya multiplier effect dari pertandingan sepak bola Liga 2 seperti dari segi ekonomi.
Kedua, lanjutnya, Liga 2 juga menjadi ajang prestasi. Ia mengatakan kompetisi Liga 2 juga dilakukan dalam rangka persiapan Indonesia menjadi tuan rumah kegiatan sepakbola U-20 pada 2023. Ketiga, dilaksanakannya protokol kesehatan yang ketat dalam gelaran ini juga bisa jadi contoh di kegiatan olahraga yang lain.
“Dan yang keempat, dengan adanya live streaming tentu akan jadi hiburan bagi masyarakat,” ujar Airlangga dalam Konferensi Pers Hasil Pertemuan Menko Perekonomian RI dan Menpora RI dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Selasa (28/9/2021).
Sebagai informasi, Airlangga sepakat dengan usulan Ketua PSSI dan Menpora, Pelaksanaan Liga 2 Sepak Bola Indonesia akan diadakan di Jawa dan di Luar Jawa, yakni Pekanbaru, Palembang, Balikpapan, dan Palangkaraya, akan bergulir tanpa penonton.
Penyelenggaraan Liga 2 ini juga akan menerapkan pengalaman penyelenggaraan Liga 1, yakni kompetisi yang akan diselenggarakan dengan prokes ketat, baik itu PCR maupun tes antigen pada setiap kali memasuki venue bagi kurang dari 300 pemain, official, wasit, dan panitia, dengan titik masuk yang terkendali sehingga pencegahan isolasi dapat segera dilakukan.
Terkait dengan penonton yang dapat akses ke pertandingan seiring berjalannya waktu, Airlangga menegaskan hal tersebut akan dikaji dalam jumlah protipe yang kecil. Seiring pertandingan berjalan, pihaknya akan terus menguji, tes, dan evaluasi, termasuk evaluasi dari PON Papua.(dtk)