Banjarmasin, DUTA TV — Tempat Penampungan Sementara (TPS) liar diakui masih menjadi kendala Pemko Banjarmasin untuk meraih penghargaan adipura. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin pun menjadikan hal itu sebagai atensi, khususnya TPS-TPS liar yang ada di pinggir jalan.
Sejak tahun 2022, Kota Banjarmasin secara berturut-turut gagal meraih meraih supremasi pengelolaan kebersihan kota tersebut. Padahal sebelumnya, Banjarmasin telah mempertahankan 4 kali Piala Adipura berturut-turut, sejak tahun 2017 lalu.
Hal ini menjadi perhatian banyak pihak, tak terkecuali mantan Kepala DLH Banjarmasin, Mukhyar. Ia mengakui bahwa untuk meraih piala adipura itu tidak lah mudah, karena dibutuhkan kedekatan emosional kepada petugas di lapangan.
“Juga harus diperlukan agar terjalin dengan baik dan bisa bekerja semaksimal mungkin,” kata Mukhyar.
Mukhyar pun mengungkapkan, perjuangannya untuk meraih dan mempertahankan penghargaan adipura. Ia secara langsung melakukan pendekatan ke petugas saat mereka bekerja, sehingga bisa membentuk kedekatan emosional di lapangan dan mereka malu jika tidak mendapatkan piala Adipura.
“Kita merindukan seperti dulu, Banjarmasin bisa mendapatkan piala Adipura dan kita mempunyai target dan konsekuensi agar berjuang bisa meraihnya,” ujar Mukhyar.
Bahkan, saat ia menjabat dulu, dirinya siap mundur dari jabatan jika tidak bisa meraih piala Adipura, sebagai konsekuensinya karena gagal menjalankan tugas. Terlebih diakhir masa jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, yang semestinya menjadi kado terakhir masa jabatan.
“Kalau sekarang, saya tidak tahu bagaimana konsekuensinya jika gagal meraih piala adipura, apakah harus mundur atau dimutasi,” ujarnya.
Diketahui pada penghargaan Adipura 2022 dan 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Banjarmasin hanya mendapatkan predikat Sertifikat Adipura kategori Kota Besar atau satu tingkat di bawah Piala Adipura.
Sementara, menurut Kepala DLH Banjarmasin, Alive Yoesfah Love, ia terus melakukan sejumlah program untuk bisa kembali meraih Piala Adipura, seperti meminta masyarakat untuk bisa membuang sampahnya di lokasi yang ditentukan, atau berlangganan paman gerobak dalam program surung sintak. Mengingat dalam beberapa hari lagi, akan dilakukan penilaian yang dilakukan tim penilai adipura dari pusat.
“Agar tidak kecolongan dalam penilaian nantinya, kita berencana akan melakukan pemantauan di seluruh TPS yang ada di kota baiman,” katanya.
Tim Liputan