Menengok Jalanan Sepi Beijing kala Covid-19 Naik Lagi
Jakarta, DUTA TV — Jalan-jalan kota Beijing kosong, Jumat (25/11), sewaktu China kembali mencatat rekor tertinggi kasus harian COVID-19. Ada lebih dari 32 ribu kasus lokal baru pada hari Kamis (24/11), mengalahkan rekor terdahulu yang dicatat sehari sebelumnya.
Pihak berwenang di ibu kota China telah memberlakukan lockdown terhadap kawasan-kawasan permukiman, serta menutup toko-toko dan bisnis.
Pembatasan serupa telah diberlakukan di kota-kota lain di berbagai penjuru China, memupus harapan para investor bahwa negara itu akan segera melonggarkan kebijakan nol-COVID-nya yang kaku.
Kamar Dagang Prancis di China meminta pihak berwenang untuk memberlakukan dengan benar peraturan “optimisasi” COVID yang diumumkannya dua pekan silam.
Lembaga itu mengatakan langkah-langkah yang diusulkan, yang mencakup dipersingkatnya masa karantina dan lebih banyak lagi langkah terarah, telah meningkatkan harapan bagi lebih banyak lagi perdagangan bilateral serta pertukaran ekonomi.
Sebagian warga setempat juga merasa semakin frustrasi.
“Kami hanya berharap ini akan semakin baik, kalau tidak, jangan berbincang tentang kehidupan orang lain. Orang-orang bahkan tidak dapat mencari nafkah sekarang ini. (Langkah) ini tidak efektif. Ini benar-benar melibatkan kepentingan semua orang. Jika ini berlanjut, mungkin akan ada masalah akses ke makanan, dan ini bakal serius,” kata seorang warga.
Di tempat lain di China, pada pabrik iPhone terbesar di dunia yang berlokasi di Zhengzhou, lebih dari 20 ribu karyawan baru telah keluar setelah terjadi kerusuhan terkait dengan COVID pekan ini.
Kepergian mereka akan merumitkan target awal perusahaan itu untuk memulai produksi penuh pada akhir November, sehingga memicu kekhawatiran mengenai kemampuan Apple untuk mengirimkan produknya selama musim liburan akhir tahun yang sibuk.(voai)